Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meragukan kesiapan Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang menjadi bandara komersial pada tahun depan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Suprasetyo menilai Bandara Pondok Cabe sejauh ini tidak efisien untuk menjadi komersial.
“Kalau (menurut) saya, peluangnya 70 persen. Tidak bisa (Bandara Pondok Cabe jadi bandara komersial), tidak efisien,” ujar Suprasetyo di sela acara Forum Perhubungan di Hotel Mercure Jakarta, Rabu (16/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, kata Suprasetyo, PT Pertamina dan PT Garuda Indonesia Tbk selaku BUMN yang paling berkepentingan belum mengajukan permohonan secara resmi terkait perubahan status Bandara Pondok Cabe menjadi bandara komersial.
“Saya sampaikan (pada perwakilan Pertamina dan Garuda Indonesia) ajukan saja (permohonan) kepada Menteri Perhubungan (Ignasius Jonan) nanti kita evaluasi. Jadi perjalanannya masih jauh,” ujarnya.
Menurut Suprasetyo, ada tiga hal yang menjadi perhatiannya terkait pemanfaatan Bandara Pondok Cabe. Pertama, operator harus memenuhi standar keselamatan dan keamanan bandara dan penerbangan. Untuk itu, operator harus melakukan berbagai pembenahan seperti pembangunan terminal penumpang.
Kedua, Suprasetyo mempertanyakan efisiensi wilayah udara dari operasional bandara tersebut mengingat landasan pacu (runway) Bandara Pondok Cabe tegak lurus dengan runway Bandara Halim Perdanakusuma.
“Jadi kalau (pesawat terbang) mau take-off (dari Bandara Pondok Cabe) menunggu Halim distop dulu baru take-off,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Suprasetyo, operator juga harus memperhatikan karakteristik peralatan navigasi pesawat udara yang sensitif terhadap guncangan. Selain itu, ruas jalan di Pondok Cabe tergolong padat sehingga operator harus membuat rencana pengalihan ruas jalan.
Sebelumnya, Pertamina dan Garuda Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman pemanfataan aset bersama kedua perusahaan pada akhir November lalu, salah satunya menyangkut Bandara Pondok Cabe yang saat ini dikelola anak usaha Pertamina, PT Pelita Air.
Rencananya, Garuda Indonesia ingin menjadikan Bandara Pondok Cabe sebagai bandara penghubung menuju beberapa kota berjarak pendek di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan menggunakan pesawat ATR 72-600.
(ags/gen)