Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan konstruksi, PT WIKA Realty menunda rencana pelepasan saham perdananya atau
intial public offering (IPO) pada tahun ini. Anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk itu rencananya baru akan melantai di Bursa Efek Inonesia (BEI) pada semester II tahun depan.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Suradi mengungkapkan perseroan akan melakukan pemecahan usaha (
spin-off) dua anak usahanya, yakni PT WIKA Realty dan PT WIKA Gedung. Skema yang diambil rencananya lewat IPO.
“Tapi memang WIKA Realty yang diprioritaskan,” ujar Suradi di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, lanjutnya, BUMN konstruksi itu masih harus mengkaji porsi saham yang akan dilepas ke publik. Selain itu, perseroan juga masih mencari waktu yang tepat untuk menggelar IPO.
“Mungkin (IPO) bisa sampai 30 persen (saham). Kira-kira semester II 2016 ya. Dana yang diincar sekitar Rp1 triliun,” jelasnya.
Pernyataan tersebut sekaligus memastikan rencana IPO WIKA Realty molor dari target awal. Sebelumnya, manajemen menargetkan WIKA Realty bisa mencatatkan sahamnya pada September tahun ini.
Manajemen Wijaya Karya juga sebelumnya menyatakan bakal melepas kepemilikan 40 persen saham WIKA Realty ke publik. Saat ini, perseroan menguasai sekitar 85 persen saham , sedangkan sisanya merupakan milik karyawan. Untuk itu, perseroan mengaku telah menunjuk konsultan finansial guna memantapkan rencana WIKA Realty melantai di pasar modal.
Sebelumnya, perseroan telah dua kali menyuntik modal ke WIKA Realty. Tahap pertama dana yang dikucurkan sebesar Rp150 miliar pada Juli 2015, sedangkan penambahan modal tahap I sebesar Rp150 miliar dilakukan pada Desember 2014.