Mantan Dirjen Pajak Ungkap Potensi Kecurangan Tax Amnesty

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 18 Des 2015 10:36 WIB
Darmin Nasution mendesak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) segera membenahi sistem administrasi pajak sebelum kebijakan tax amnesty diterapkan tahun depan.
Menko Perekonomian Darmin Nasution, yang merupakan mantan Dirjen Pajak, memberikan paparan dalam
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mendesak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) segera membenahi sistem administrasi secara menyeluruh sebelum kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty diterapkan tahun depan.

Mantan Direktur Jenderal Pajak itu mengakui otoritas pajak sampai saat ini belum siap untuk melaksanakan kebijakan besar semacam tax amnesty. Belum sempurnanya sistem administrasi pemeriksaan DJP justru berpotensi menimbulkan kecurangan.

Dijegal Parlemen

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun menceritakan pengalamannya saat dirinya memimpin DJP sejak 2008. Selama tiga tahun menjadi pemimpin para fiskus, Darmin mengatakan DJP selalu gagal menerapkan sistem pemeriksaan berbasis teknologi canggih.

Bahkan, sewaktu Darmin menginisiasi kerjasama informasi antara DJP dengan Bank Dunia, rencana itu pun gagal akibat timbul banyak kontroversi.

"Saya mantan Dirjen Pajak, saya tidak pernah bisa membuat IT untuk pemeriksaan. Segala macam cara, selalu digagalkan. Bikin kerjasama dengan World Bank, kita bawa ke DPR, malah dimaki-maki, dibubarkan perjanjiannya," kata Darmin dalam sebuah diskusi dengan media di Tangerang, Kamis (18/12) malam.

Lihat Juga: Obral Amnesti Demi Upeti

Padahal, lanjutnya, administrasi pemeriksaan pajak merupakan kunci yang paling penting untuk mencegah kebocoran penerimaan. Kebocoran itu bisa dicegah jika DJP menerapkan monitoring pemeriksaan yang tidak bisa diakali.

"Saya tidak anti menjalankan tax amnesty. Oke kalau itu mau dijalankan, tapi tetap minta DJP mulai sekarang mengumpulkan data mengenai WP," ujarnya. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER