Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah menaikkan suku bunga acuannya pada 16 Desember lalu dari 0-0,25 persen menjadi 0,25-0,50 persen, Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) berencana menaikkan lagi suku bunganya sebanyak empat kali tahun depan.
Jeffrey M. Lacker, ekonom yang juga President Federal Reserves Bank of Richmond memastikan Fed
Rate bakal naik secara bertahap tahun depan. Keputusan menaikkan seperempat poin suku bunga pada 16 Desember lalu dianggap Lacker sebagai sinyal The Fed akan terus melakukan kebijakan moneter ketat secara bertahap tahun depan.
Artinya The Fed diindikasikan kembali menaikan suku bunga sebanyak seperempat poin dalam setiap pengambilan keputusan penaikan Fed
Rate.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi itulah yang berarti 'bertahap' bagi saya," kata Lacker dikutip dari CNBC, Senin (21/12).
Namun menurutnya penaikan tersebut juga akan mempertimbangkan stabilitas inflasi, nilai tukar dolar Amerika dan harga minyak dunia di 2016.
The Fed memberlakukan suku bunga mendekati nol persen selama krisis di Desember 2008 untuk membantu menstimulasi ekonomi dan mendorong pembenahan pasar perumahan yang sempat runtuh.
Namun, saat ini krisis ekonom dinilai telah berlalu. Angka pengangguran di Amerika saat ini tercatat hanya sebesar 5 persen, atau setengah dari jumlah pengangguran yang ada di 2009 yang menjadi krisis pekerjaan paling buruk bagi warga negara Paman Sam.
(gen)