Tiga Lapangan Tua jadi Prioritas Pengurasan Minyak Pertamina

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Senin, 28 Des 2015 12:45 WIB
Enhanced Oil Recovery (EOR) harus dilakukan Pertamina untuk memastikan target produksi migas 1,9 juta BOEPD di 2025 bisa tercapai.
Menurut Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) harus dilakukan Pertamina untuk memastikan target produksi migas 1,9 juta BOEPD di 2025 bisa tercapai. (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menetapkan tiga lapangan tua yang akan menjadi fokus pelaksanaan program enhanced oil recovery (EOR) di 2016. Tiga lapangan tersebut adalah lapangan Tanjung di Kalimantan Selatan, Jirak di Sumatera Selatan, dan Rantau di Sumatera Utara.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengakui masalah klasik yang dihadapi selama ini dalam mengembangkan EOR untuk menguras cadangan minyak tersisa, adalah tidak pernah tuntas memilih lapangan yang akan digarap.

Padahal dengan kondisi lapangan-lapangan tua yang dikelola Pertamina saat ini, EOR harus dilakukan dari sekarang untuk memastikan target produksi 1,9 juta barel oil equivalent per day (BOEPD) pada 2025 bisa tercapai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sebagian besar lapangan yang kami kelola baik oleh Pertamina EP ataupun Pertamina Hulu Energi (PHE) adalah lapangan tua yang sudah mature. Jadi EOR telah disepakati menjadi program unggulan dalam meningkatkan produksi,” kata Syamsu, Senin (28/12).

EOR merupakan upaya menguras sisa minyak yang masih tertinggal di sumur minyak karena reservoir-nya telah mengalami penurunan angka produksi. Caranya adalah dengan menginjeksikan material berupa cairan, gas, atau campuran kimia tertentu ke dalam reservoir. Metode ini dilakukan setelah tahap perolehan pertama (primary recovery) tidak mampu lagi mengambil sisa minyak yang terdapat di dalam batuan reservoir.

“Untuk tiga lapangan tersebut kami akan menggunakan waterflood. Kalau berhasil, dan caranya sudah dikuasai diharapkan teknologi itu bisa direplikasi ke lapangan lain yang memungkinkan,” kata Amran Anwar, SVP Upstream Development and Technology Pertamina.

Bidik 64 ribu Barel

Kegiatan EOR yang menurut Amran masih dalam tahap studi di Pertamina diharapkan bisa menyumbang produksi sebanyak 64 ribu barel per hari (bph) pada 2025 mendatang.

“Rinciannya, Pertamina EP menyumbang 38 ribu bph, PHE 23 bph, dan Pertamina EP Cepu sebanyak 4 bph,” tutur Amran.

Namun untuk menjaga agar para pekerja hulu Pertamina tidak dibebani pekerjaan tambahan dalam menggarap EOR disamping tugas utamanya menjaga produksi yang sudah berjalan, Amran berharap agar Upstream Technology Center (UTC) Pertamina mengambil peran penuh untuk melakukan studi.

“Dengan begitu, kegiatan ini tidak menjadi beban pekerja yang telah disibukkan oleh kegiatan produksi rutin,” ujar Amran. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER