SKK Migas Teken Kontrak Baru Blok Mahakam dan ONWJ Jabar

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 29 Des 2015 17:59 WIB
Bonus tandatangan kontrak Blok Mahakam di Kalimantan ditetapkan sebesar US$75,3 juta, sedangkan untuk Blok ONWJ di Jawa Barat sebesar US$5 juta.
Menteri ESDM Sudirman Said (ketujuh kanan) bersama (dari kiri) Stafsus Menteri ESDM Widyawan Prawiratmaja, Dirjen Migas Ign Wiraatmaja Pudja, Dirut PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto, VP Finance HR & Communication Total E&P Indonesie Anindya Noviyanto, Senior VP Asia Pasific Total Exploration & Production Olivier de Langavant , SVP Upstream Business Development Denie S Tampubolon, Kepala SKK Migas Amien S, Managing Executive Officer Kenji Kawano, Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam dan Senior Manager Gas and Crude Oil Marketing Departement Inpex Corporation Hiroshi Kato berfoto usai penandatagnanan HoA Mahakam di Jakarta, Rabu (16/12). (Antara Foto/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menandatangani kontrak kerjasama wilayah migas Blok Mahakam dan Blok ONWJ di Jawa Barat dengan dua perusahaan afiliasi PT Pertamina (Persero).

Untuk pengelola Blok Mahakam di Kalimantan Timur pasca 2017, SKK Migas mempercayakan kepada PT Pertamina Hulu Mahakam untuk menguasai penuh hak partisipasi atau 100 persen. Namun, perusahaan pelat merah itu wajib membagi 30 persen hak partisipasi (share down) kepada Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation selaku kontraktor sebelumnya. Selain itu, Pemerintah Provinsi Kaltim dan Pemerintah Daerah juga berhak memperoleh 10 persen hak partisipasi.

Sedangkan untuk kontrak kedua, regulator hulu migas tersebut mempercayakan hak partisipasi sebesar 73,5 persen kepada PHE ONWJ. Sementara sisanya diberikan kepada Energi Mega Persada ONWJ Ltd sebesar 24 persen dan Kufpec Indonesia BV sekitar 2,5 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenernya Ini merupakan komitmen pemerintah untuk terus menjaga produksi di tengah jatuhnya harga minyak," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, IGN Wratmaja, Selasa (29/12).

Dalam imlepementasi production sharing contract (PSC), kontrak baru Blok Mahakam akan menggunakan format bagi hasil (equity to be split/EBTS) yang bersifat dinamis karena akan mengacu pada komponen penerimaan dan biaya produksi.

Terkait itu, penerimaan negara dari bonus tandatangan (signature bonus) Blok Mahakam ditetapkan sebesar US$41 juta. Lalu ada bonus tambahan yang besarannya disesuaikan dengan tingkat produksi perdana (First Trance Petroleum). Untuk produksi sebanyak 500 juta barel setara minyak (MMBOE) bonus tambahannya sebesar US$ 5 juta, sedangkan untuk kisaran produksi sebanyak 750-1000 MMBOE bonusnya turun menjadi US$4 juta.

Adapun total investasi pengembangan Blok Mahakam diestimasi mencapai US$ 75,3 juta dalam tiga tahun, dimana pada tahun pertama sebesar US$1,3 juta serta menjadi US$ 33,5 juta dan US$ 40,5 juta pada tahun kedua dan ketiga.

"Soal Mahakam, selain split semuanya sama seperti Investment Credit di angka 17 persen dan FTP (First Trance Petroleum) di 15 persen," jelas Wiratmaja.

Wiratmaja menambahkan, untuk wilayah kerja ONWJ nilai bonus tandatangan ditaksir sekitar US$5 juta. Sedangkan utnuk bonus tambahan disepakati sebesar US$3,5 juta untuk kumulatif produksi 900 MMBOE, ditambah US$ 1,5 juta untuk produksi gas mencapai 500 miliar standar kaki kubik (BSCF).

"Kalau soal split ONWJ penerimaan negara akan lebih 1 sampai 1,5 persen, Saya agak lupa detilnya. Kalau FTP dan Investment Creditnya sama," tutur Wiratmaja.

Dia berharap, total investasi minimal dari pengembangan Blok ONWJ untuk tiga tahun mendatang bisa mencapai US$301,3 juta, dengan rincian US$143,3 juta pada tahun pertama, US$ 79 juta pada tahun kedua dan US$ 79 pada tahun ketiga.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengaku ada beberapa kesepakatan yang belum disetujui dengan Total dan Inpex, khususnya mengenai mekanisme pembagian hak partisipasi (share down) dan penetapan bentuk split baru.

"Kami akan terus membuka diskusi dengan mereka yang nantinya akan difasilitasi SKK Migas," kata Dwi. (dim)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER