Jakarta, CNN Indonesia -- Penyerapan anggaran belanja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sampai saat ini baru sebesar Rp8,9 triliun atau sekitar 66,82 persen dari total alokasi Rp15,1 triliun.
Menteri ESDM Sudirman Said berdalih, belum optimalnya serapan dan belanja anggaran kementeriannya diakibatkan mundurnya pelaksanaan tender sejumlah proyek.
"(Tapi) kalau dibandingkan tahun-tahun sebelumnya serapan anggaran tahun ini lebih tinggi. Tahun lalu kita cuma menyerap kurang dari Rp5 triliun," kilah Sudirman di Jakarta, Selasa (29/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tahun depan, Sudirman berjanji serapan anggaran Kementerian ESDM akan lebih baik mengingat proses lelang proyek sudah mulai digelar sejak Januari 2016.
"Target kami di atas 90 persen dari pagu anggaran (APBN 2016) di angka Rp 7,8 triliun," kata Sudirman.
Kementerian ESDM mencatat salah satu proyek yang gagal dieksekusi sampai dengan saat ini adalah pemberian 50 ribu unit converter kit secara gratis untuk nelayan. Sejatinya, pemberian alat konverter bahan bakar ini dimaksudkan untuk mendorong pemakaian bahan bakar gas guna menekan penggunaan solar bersubsidi.
Namun, kata Sudirman, akibat PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti) selaku pemenang tender tak mampu menyediakan converter kit sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), maka proyek ini terpaksa harus ditunda.
"Kalau uang kami ada. Mungkin proyek ini akan dilanjutkan tahun depan," tuturnya.
(ags)