Jakarta, CNN Indonesia -- Himpunan Kawasan Industri (HKI) menargetkan penjualan lahan industri hingga 700 hektare pada tahun depan. Target tersebut meningkat hampir 50 persen dibandingkan dengan proyeksi penjualan tahun ini 400 hektare.
Ketua HKI Sanny Iskandar mengatakan target tersebut mempertimbangkan potensi perbaikan ekonomi yang diharapkan bisa memicu permintaan lahan industri. Terlebih, lanjutnya, pemerintah menjanjikan sejumlah insentif di kawasan industri pada tahun depan yang diyakini akan turut meningkatkan penjualan lahan industri.
"Kami yakin kalau nanti daya tarik berusaha di kawasan industri akan meningkat, makanya seharusnya penjualan di tahun depan bisa lebih besar dibanding tahun ini. Untuk itu, kami pasang angka penjualan 600 hingga 700 hektare pada tahun depan," jelas Sanny melalui sambungan telepon, Rabu (30/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanny menambahkan, jika target penjualan itu tercapai maka akan kembali menggairahkan penjualan lahan kawasan industri yang melesu selama tiga tahun terakhir. Pada tahun 2011, penjualan lahan industri sempat mencapai 1.200 hektare sebelum akhirnya menurun menjadi 850 hektare pada tahun berikutnya. Tren penurunan berlanjut pada 2013, dimana luas lahan industri yang terjual hanya 650 hektare.
Kendati penggunaan lahan industri akan bertambah, Sanny memprediksi jenis industri yang memanfaatkan lahan industri akan tetap sama seperti tahun ini, yaitu industri otomotif, komponen otomotif, kimia dasar, serta makanan dan minuman. Selain itu, penjualan tahun depan juga akan diprediksi masih terpusat di Jawa Barat.
"Industri akan memilih lokasi yang infratstukturnya lengkap dan mengakomodasi usaha mereka. Kalau pun ada yang berada di luar wilayah itu, bisa saja fasilitasnya sudah sama seperti di Jawa Barat. Kecuali industri padat karya, banyak yang sudah relokasi ke Jawa Tengah dari Jawa Barat karena masalah upah minimum," ujarnya.
Namun, penyediaan lahan industri strategis di Jawa Barat seperti Karawang dan Cikarang kini mulai menipis sehingga pengembang sedang mencari lahan strategis lain untuk membuka lahan industri. Ia menambahkan kalau kawasan sekitar Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), kini sedang dilirik karena adanya akses transportasi serta lahan yang banyak.
"Dengan menipisnya lahan di Karawang dan Cikarang, memang kini trennya mengarah ke Majalengka, Subang, dan Cirebon. Kami mencatat ada tiga hingga empat pengembang kawasan industri yang sudah membuka lahan di sekitar Tol Cipali," tuturnya.
Ia menjelaskan kalau keempat pengembang itu akan menggarap lahan seluas 5 ribu hektare. Diharapkan, kawasan-kawasan industri ini akan terealisasi pada tahun 2017 atau 2018.
"Tapi kami tak bisa prediksi berapa banyak penjualan lahan industri di sekitar tol Cipali di tahun pertama. Jadi mungkin tak bisa berdampak pada penjualan lahan industri tahun depan, tapi kami optimistis penjualan akan terus membaik," tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menjanjikan banyak insentif bagi industri agar mau membangun di kawasan industri seperti permudahan mendapatkan fasilitas libur pajak (tax holiday) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) no. 159 tahun 2015.
Selain itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengupayakan agar investor bisa langsung melakukan konstruksi di kawasan industri dengan berbekal izin prinsip investasi saja. Rencananya, kebijakan ini akan masuk ke dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kawasan Industri.
Saat ini, HKI menaungi 70 kawasan industri yang tersebar di 13 provinsi. Total luas kawasan industri yang dikelola HKI per Juni 2015 seluas 44.482 hektare dengan realisasi pembangunan seluas 11.929 hektare, atau 26,81 persen dari total lahan yang telah dibuka dengan jumlah tenant sebanyak 9.198 tenant.
(ags/gen)