BEI Klaim Sukses Gaet 5 ribu Pemain Saham Baru

CNN Indonesia
Kamis, 07 Jan 2016 19:37 WIB
Sepanjang 2016, Bursa Efek Indonesia menargetkan bisa menggaet 300 ribu investor baru di pasar modal.
Sepanjang 2016, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Nicky Hogan menargetkan bisa menggaet 300 ribu investor baru di pasar modal. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan telah menggaet lebih dari 5 ribu investor baru setelah diluncurkannya program ‘Yuk Nabung Saham’ pada November tahun lalu.

“Jadi sebenarnya tidak bisa hanya dilihat sebulan, dua bulan. Setelah launching, tahun lalu pada bulan Desember sudah kita mulai menggencarkan program ini dengan beberapa kampus,” ujar Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan di gedung BEI, Jakarta, Kamis (7/1).

Ia menjelaskan, ada beberapa kampus dan universitas yang mahasiswanya melakukan pembelian saham secara reguler sesuai dengan program tersebut. Nicky merinci, jumlah investor dari kalangan mahasiswa terbilang besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Terakhir ada 1.500 investor mahasiswa dari universitas di Semarang. Sejak diluncurkan ada lebih dari 5 ribu, ada dari universitas di Jakarta, Padang dan kota lainnya,” jelas Nicky.

Nicky menambahkan, pada tahun ini otoritas pasar modal tersebut menargetkan mampu menggaet hingga 300 ribu investor baru. Ia mengaku BEI memang cukup gencar dalam menggaet investor dengan adanya program ini.

“Memang cukup ambisius karena kami akan lakukan ini secara masif. Investor juga kami berikan sosialisasi untuk membeli saham secara bulanan sesuai program Yuk Nabung Saham,” jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Margeret M. Tang menyatakan bahwa jumlah investor saham mengalami kenaikan sebesar 19 persen dari 364.465 (per akhir Desember 2014) menjadi 433.607 (per 28 Desember 2015).

Kenaikan tersebut merupakan kenaikan tertinggi sejak kewajiban penerapan kepemilikan Single Investor Identification (SID) diterapkan di pasar modal Indonesia pada 2012.

"Program kerjasama dengan Perusahaan Efek dan Emiten serta akademisi akan kembali digencarkan di tahun mendatang karena program seperti ini efektif menarik minat masyarakat untuk mengenal investasi di pasar modal. Program yang dijalankan mencakup pembukaan rekening Efek yang dilanjutkan dengan sesi edukasi, khususnya mengenai Fasilitas AKSes," jelasnya.

Sementara, jumlah efek yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 28 Desember 2015 naik menjadi 1.335, dibanding tahun sebelumnya yaitu 1.249. Namun, total aset menurun 7 persen dibanding tahun sebelumnya, dari Rp 3.198,03 triliun menjadi Rp 2.984,76 triliun.

Penurunan aset itu sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Walaupun terjadi penurunan aset, namun terjadi peningkatan frekuensi penyelesaian transaksi Efek dan instruksi harian.

Sampai dengan akhir tahun 2015, KSEI mencatat peningkatan frekuensi penyelesaian transaksi Efek sebesar 14 persen dari 3.100.600 (Januari - Desember 2014), dibandingkan dengan periode yang sama tahun ini yang mencapai 3.533.898 (Januari-28 Desember 2015).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER