Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan realisasi penanaman modal di tahun 2015 menembus angka Rp540 triliun, atau lebih tinggi 4 persen dibanding target tahun lalu sebesar Rp519,5 triliun. Angka tersebut lebih besar dibanding ekspektasi sebelumnya yaitu Rp530 triliun.
Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan bahwa pertumbuhan itu didukung adanya lonjakan realisasi investasi pada kuartal IV. Dengan kata lain, investasi kuartal IV diperkirakan lebih besar dibanding nilai realisasi kuartal III yang sebesar Rp140,3 triliun.
"Tapi angka pastinya saya tidak ingat, mungkin minggu depan kami bisa dapat angka pastinya. Yang jelas, dari laporan yang saya dapat, realisasi investasi menembus Rp540 triliun," jelasnya di Cikarang, Kamis (7/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Franky mengaku tidak ingat secara persis mengenai sektor investasi yang dominan beserta porsi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di dalam realisasi investasi tersebut. Namun, kontribusi PMA masih didominasi oleh Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Amerika Selatan.
Meskipun realisasi investasi 2015 melebihi ekspektasi, tetapi ia mengaku BKPM tak akan meningkatkan target tahun ini yang telah dipatok sebesar Rp594,8 triliun. Pasalnya, Franky masih belum sepenuhnya percaya pada kondisi ekonomi eksternal.
"Tahun depan iklim investasi di Indonesia dan global masih fragile juga. Semester I paling nanti kami sudah bisa lihat, ini upbeat terhadap target apa tidak. Apalagi kami kan tidak suka revisi target," terangnya.
Asal tahu saja, setiap tahunnya, realisasi investasi tercatat lebih besar dibandingkan dengan target yang ingin dituju. Pada tahun 2013, realisasi investasi tercatat Rp398,6 triliun atau lebih besar 2,20 persen dibanding target awal yaitu Rp390 triliun.
Sementara itu, realisasi investasi di tahun 2014 tercatat di angka Rp463,1 triliun. Angka itu lebih besar 1,42 persen dibanding target semula sebesar Rp456,6 triliun.
(gir)