Pemerintah Raup Rp4 Triliun dari Lelang SBSN Berbasis Proyek

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jan 2016 19:35 WIB
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) melansir, total penawaran yang masuk untuk penerbitan tersebut mencapai sebesar Rp7,9 triliun.
Petugas mengangkat tumpukan uang kertas rupiah di Cash Center BNI, Jakarta, Rabu, 1 April 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berhasil mendapatkan utang Rp4 triliun dari hasil lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara. Jumlah tersebut sesuai dengan target indikatif awal pemerintah.

Lelang tersebut dilakukan pada hari Selasa (12/1) melalui sistem pelelangan Bank Indonesia terhadap lima seri sukuk negara yakni seri SPN-S 13072016 (new issuance), PBS006 (reopening), PBS009 (reopening), PBS011 (new issuance) dan PBS012 (new issuance).

Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total penawaran yang masuk untuk penerbitan tersebut mencapai sebesar Rp7,9 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk seri SPN-S, tingkat rata-rata imbal hasil (yield) yang dimenangkan mencapai 7,25 persen, seri PS006 yield yang dimenangkan 8,85 persen, seri PBS009 8,66 persen,dan PBS011 mencapai 9,07 persen.

Lebih lanjut, DJPPR menyebutkan bahwa penerbitan SBSN seri SPN-S dan PBS berbasis proyek (project based sukuk) itu dimaksudkan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2016.

SBSN tersebut memiliki tanggal jatuh tempo bervariasi dengan yang tercepat 13 Juli 2016 dan terlama 15 November 2030 dengan tawaran imbalan hingga 8,25 persen. Sementara itu, tahap penjatahan (settlement) akan dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2016. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER