Pengawas Pasar Modal Negara Berkembang Bahas Kejahatan Siber

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Jumat, 22 Jan 2016 06:15 WIB
Kejahatan berbasis int​​ernet dinilai sudah menjadi masalah yang cukup serius seiring dengan perkembangan teknologi.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad (kanan) berbincang dengan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto (kedua kanan) dan anggota OJK (kiri ke kanan) Ilya Avianti, Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, Firdaus Djaelani, Nurhaida, dan Nelson Tampubolon saat ramah tamah di Kantor OJK Jakarta, Senin (5/1). (Antara Foto/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konferensi Organization of Security Commission (IOSCO) The Growth and Emerging Markets Committee (GEM-C) membahas antisipasi serangan kejahatan berbasis internet atau kejahatan siber (cyber crime) di industri pasar modal dalam pertemuannya di Bali, 21-23 Januari 2016.

Sekretaris Jenderal IOSCO  David Wright mengatakan bahwa kejahatan berbasis int​​ernet sudah menjadi masalah yang cukup serius seiring dengan perkembangan teknologi. Ia menilai, penting bagi para pengawas pasar modal untuk mempelajari jenis-jenis 'cyber crime' yang mungkin menyerang negaranya.

"Saya ingat sekali, perusahaan sebesar Sony pernah diserang dan dihancurkan sistemnya. Tentu semua itu perlu dibuat sistem untuk mencegah dan menghalangi hal itu," katanya di Nusa Dua, Bali, Kamis (21/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asal tahu saja, IOSCO adalah forum antar pengawas pasar modal sedunia, dan beranggotakan lebih dari 170 institusi yang terdiri dari badan pemerintah, self regulatory organization (SRO), dan institusi lain yang terkait dengan pasar sekuritas.

Adapun GEM-C adalah anggota IOSCO dari negara berkembang, yang juga merupakan komite terbesar dengan mayoritas 75 persen anggota biasa. GEM-C bertanggung jawab untuk mengembangkan dan meningkatkan efisiensi pasar modal dengan menetapkan standar dan prinsip-prinsip minimum yang harus dipenuhi oleh anggotanya.

"Dalam konferensi IOSCO GEM-C ini diadakan simulasi tentang antisipasi "cyber crime" di pasar modal. Ini pertama kalinya karena dalam konferensi sebelumnya tidak pernah diadakan simulasi seperti ini," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida.

Nurhaida menyatakan bahwa sebanyak 39 anggota IOSCO GEM-C yang hadir dalam konferensi ini, sangat mengapresiasi agenda yang dilaksanakan, karena sesuai dengan kondisi dan kemunginan yang ada terkait serangan peretas.

"Intinya, kalau terjadi 'cyber attack' yang sampai 'accross the globe', dapat segera dilakukan tindakan antisipasi sehingga tidak membuat khawatir investor di pasar modal," katanya.

Lebih lanjut, Nurhaida menilai, serangan kejahatan berbasis internet di dalam industri pasar modal tidak lepas dari sistem dan hal-hal yang berkaitan dengan institusi keuangan.

"Misal, serangan terhadap sistem perdagangan di Bursa Efek atau terhadap aset dari suatu nasabah, itu bisa berdampak pada institusi lainnya atau aset nasabah di rekening dana efek. Jadi, dalam konferensi ini, antisipasi itu betul-betul menjadi perhatian," kata Nurhaida.

Menurutnya, terdapat beberapa kemungkinan tujuan serangan kejahatan berbasis internet, diantaranya meraih keuntungan keuangan melalui akun nasabah lainnya, dan mengacaukan sistem perdagangan efek.

"Tentu perlu dibuat suatu sistem yang bisa mengantisipasi, mencegah, dan menghalangi kejahatan itu," katanya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER