Kabar Stimulus Eropa dan Harga Minyak Gairahkan Wall Street

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Jumat, 22 Jan 2016 07:15 WIB
Bank Sentral Eropa (ECB)mengisyaratkan akan meninjau kembali keberlanjutan kebijakan stimulus moneter pada Maret mendatang.
PAsal modal AS bergairah terpicu oleh kenaikan harga minyak dan sinyal keberlanjutan kebijakan stimulus moneter Eropa. (Andrew Burton/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mayoritas saham di bursa Amerika Serikat ditutup menguat setelah bergerak volatile pada perdagangan Kamis (21/1) waktu setempat atau Jumat dini hari. Berbalik naiknya harga minyak mentah dunia menjadi salah satu penggerak bursa Wall Street.

Selain itu, sentimen positif juga muncul setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi memberikan harapan publik akan keberlanjutan kebijakan stimulus moneter. Draghi mengatakan bank sentral akan meninjau kembali kebijakan suku bunganya pada Maret mendatang.

Reuters mencatat, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,75 persen menjadi 15.884,23, sedangkan S&P 500 terapresiasi 0,55 persen menuju 1.869,6. Sementara indeks Nasdaq Composite bergerak positif 0,16 persen ke level 4.478,87.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga minyak mentah di bursa berjangka AS, CLc1 naik 4,3 persen menjadi US$29,55 per barel setelah sebelumnya terus jatuh dan bertahan di level terendah sejak September 2003.

Sejak awal tahun ini harga minyak telah turun lebih dari 25 persen dan dituding menjadi pendorong utama dari pelemahan nilai berbagai aset belakangan ini.

"Fokus mendasari masih pada minyak karena orang melihat mekanisme transmisi ke ekonomi riil dari harga minyak yang lebih rendah," kata Gennadiy Goldberg, interest rate strategist di TD Securities,  New York.

"Harga minyak yang rendah mungkin baik bagi konsumen, tetapi secara sepihak tidak cukup baik untuk perekonomian AS," tuturnya.

Tercatat, tujuh dari 10 sektor besar dalam indeks S&P 500 naik 3,3 persen, terutama pada saham energi.

Saham Chevron dan ExxonMobil masing-masing naik 2,6 persen dan 1,6 persen.Sementara itu, produsen minyak kecil seperti Apache dan Marathon Oil melonjak 7,6 persen dan 11,8 persen.

Saham-saham Tiongkok yang tercatat di AS juga tercatat menguat, di mana Alibaba naik 2,9 persen, Baidu naik 2,8 persen dan Weibo bertambah 1,3 persen.

Demikian juga dengan saham Verizon, naik 3,3 persen setelah perseroan melaporkan laba kuartal IV 2015 yang mencapai US$5,5 miliar. Laba tersebut prestasi setelah pada tahun lalu perusahaan teknologi raksasa ini merugi US$2,1 miliar.

Dari sektor transportasi, saham United Airlines naik 0,5 persen setelah melaporkan kenaikan laba kuartal IV 2015, yani menjadi US$823 juta. Emiten maskapai ini juga mengumumkan pesanan 40 pesawat baru Boeing 737-700, dengan nilai sekitar US$3,2 miliar. Sejalan dengan itu, saham Boeing juga terapresiasi sebesar 1 persen. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER