Jakarta, CNN Indonesia -- Wall Street diterpa aksi jual pada perdagangan Senin, mengalami penurunan lebih dalam setelah pelemahan harga minyak mentah berlanjut dan membuat saham energi jatuh serta menyeret indeks utama AS turun.
Seperti dikutip dari
Reuters, harga minyak turun 6 persen di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan setelah adanya berita bahwa produksi minyak di Irak mencapai rekor pada bulan lalu.
Saham sektor energi dalam indeks S&P atau SPNY turun 4,5 persen, menjadi sektor yang terburuk. Harga saham Exxon (XOM.N) dan Chevron (CVX.N) masing-masing jatuh lebih dari 3 persen, sedangkan saham ConocoPhillips (COP.N) amblas 9,2 persen setelah Barclays mengatakan perusahaan harus memotong dividen setidaknya 75 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indeks utama AS masing-masing turun lebih dari 1 persen, membalikkan banyak posisi reli penguatam dua sesi yang dialami Wall Street dalam minggu pertama tahun ini. Semua 10 sektor di indeks S&P ditutup melemah.
Awal tahun yang buruk untuk saham AS terlihat telah berkorelasi erat dengan pelemahan harga minyak. Pelemahan dramatis komoditas utama tersebut telah memicu kekhawatiran yang luas tentang perlambatan ekonomi global.
"Hari ini adalah semua tentang minyak," kata Michael James, Direktur Perdagangan Ekuitas Wedbush Securities di Los Angeles.
"Pasar minyak yang lebih baik pada Kamis dan Jumat menyebabkan pasar ekuitas yang lebih baik. Sementara penurunan US$2 dalam minyak hari ini, tidak mengejutkan untuk memberikan penurunan juga dalam indeks saham."
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 208,29 poin atau 1,29 persen ke 15.885, indeks S&P 500 kehilangan 29,82 poin, atau 1,56 persen ke 1.877. Sementara indeks Nasdaq Composite turun 72,69 poin atau 1,58 persen ke level 4.518.
Investor akan mencari tahu tentang arah perekonomian di akhir pekan ini karena banyak perusahaan papan atas yang akan menyampaikan laporan keuangan. Sementara pembuat kebijakan Federal Reserve akan bertemu pada Selasa dan Rabu untuk pertama kalinya sejak menaikkan suku bunga pada bulan Desember.
"Realitas ekonomi makro adalah untuk menakar valuasi ekuitas, dan Anda melihat orang-orang berkata," Aku akan mengambil keuntungan dan keluar untuk sementara waktu, "kata Jeff Buetow, kepala investasi Innealta Capital di Austin, Texas.
(gir)