Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan di tengah penguatan bursa saham Asia. Indeks naik sebesar 49 poin (1,1 persen) ke level 4.505 setelah bergerak di antara 4.465-4.519 pada Senin (25/1).
Sementara itu, di pasar valuta asing nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar 18 poin (0,13 persen) ke Rp13.863 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.829-Rp13.884.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan mayoritas bursa Asia ditutup menguat setelah pemerintah China berjanji untuk memangkas kelebihan kapasitas dan kelebihan tenaga kerja di industri-industri sehingga berdampak cukup direspon positif bagi produsen batubara dan baja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pemerintah China menargetkan penguarangan lebih lanjut dalam kapasitas produksi baja mentah sebanyak 150 juta ton dan penghematan dalam produksi batubara guna menstabilkan harga komoditas tersebut setelah selama ini terbebani oleh kapasitas produksi dan tenaga kerja yang berlebihan,” ujarnya dalam ulasan.
Menurutnya, IHSG pun dibuka cukup baik hingga akhir perdagangan dengan volume yang mulai membaik. Ia menilai tindakan pemerintah China dapat membuat kepercayaan investor di Asia kembali tumbuh dan diharapkan menjadikan titik awal permulaan perbaikan ekonomi diawal tahun 2016 ini.
Mandiri Sekuritas mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp4,58 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp3,67 triliun, negosiasi Rp919,59 miliar, dan transaksi tunai Rp55 juta. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) sebesar Rp419,03 miliar.
Sebanyak 164 saham naik, 104 saham turun, 91 saham tidak bergerak, dan 204 saham tidak ditransaksikan. Adapun seluruh indeks secara sektoral menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 3,13 persen dan sektor manufaktur yang naik 1,54 persen.
Saham di sektor aneka industri yang paling menguat adalah PT Eratex Djaja Tbk (ERTX, Rp1.150) yang naik 17,35 persen dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL, Rp295, BUY, TP Rp375) yang naik 10,9 persen. Di sektor manufaktur, saham yang paling terapresiasi adalah PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI, Rp212) sebesar 6 persen dan PT Suparma Tbk (SPMA, Rp95) sebesar 5,56 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang naik sebesar 0,9 persen, indeks Kospi di Korsel yang menguat sebesar 0,74 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong yang terapresiasi sebesar 1,36 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa justru melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,19 persen, DAX di Jerman yang melemah 0,01 persen, dan CAC di Perancis yang terkoreksi 0,31 persen.
(gir)