Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan pembiayaan berharap bisa ikut menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bersubsidi sebesar Rp1,2 triliun atau sekitar satu persen dari target penyaluran yang ditetapkan pemerintah tahun ini Rp120 triliun.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengungkapkan perusahaan pembiayaan akan menyalurkan KUR sektor mikro atau yang plafon kreditnya maksimal Rp 25 juta.
Disebutkan Suwandi, ada lima perusahaan pembiayaan yang telah siap menyalurkan KUR yaitu Adira Finance, BCA Finance, Mega Finance, MNC Finance, dan Astra Multi Finance. Perusahaan pembiayaan yang akan menyalurkan kredit dengan suku bunga sembilan persen tersebut dimiliki oleh perusahaan yang kuat dari sisi modal, misalnya perusahaan perbankan, maupun perusahaan pembiayaan yang sudah besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Memang yang besar dulu (yang akan menyalurkan KUR), yang memang punya kekuatan. Selain itu mereka punya cabang yang banyak,” tutur Suwandi di Jakarta, Selasa (26/1).
Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK Edy Setiadi mengungkapkan pada prinsipsipnya penyaluran KUR oleh perusahaan pembiayaan sama dengan perusahaan pembiayaan. Perusahaan pembiayaan yang bisa menyalurkan KUR harus berpengalaman dalam menyalurkan kredit ke sektor produktif. Selain itu, perusahaan pembiayaan juga harus memiliki manajemen risiko yang handal dan good corporate governance.
Ke depan, Edy berharap masuknya perusahaan pembiayaan sebagai penyalur bisa memperluas jangkauan KUR bagi masyarakat yang belum memiliki akses perbankan.
“Kalau bisa masuk perusahaan pembiayaan, ini merupakan potensi yang sangat baik terutama untuk daerah-daerah yang belum terlayani oleh kantor cabang bank,” ujar Edy.
Rencananya, perusahaan pembiayaan bisa mulai menyalurkan KUR pada akhir kuartal I 2015. Adapun pengawasannya tidak hanya dilakukan oleh OJK tetapi juga Kementerian Keuangan mengingat subsidi KUR berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Ini kan ada subsidi (bunga) yang diberikan oleh pemerintah, dari dana pemerintah, jadi harus diawasi betul,” tutur Edy.
Selain tengah menyeleksi perusahaan pembiayaan yang bisa dilibatkan dalam penyaluran KUR, Deputi bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Braman Setyo sebelumnya mengatakan pemerintah juga akan menambah jumlah bank penyalur KUR.
Apabila pada 2015 lalu KUR hanya disalurkan melalui bank pelat merah yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), maka tahun ini pemerintah meminta OJK untuk bisa melibatkan 10 bank swasta guna menyalurkan KUR. Semakin banyak pintu penyaluran KUR, Braman menyebut penyerapannya akan semakin tinggi.
Sebagai informasi, realisasi KUR tahun ini ditargetkan sebesar Rp100 triliun dari pagu anggaran Rp120 triliun, di mana kontribusi bank swasa dan Lembaga Keuangan non Bank ditargetkan masing-masing sebesar Rp4 triliun dan Rp1 triliun. Dengan kata lain, penyaluran yang berasal dari kedua jenis jasa keuangan itu masing-masing sebesar 0,04 persen dan 0,01 persen terhadap target realisasi KUR.
Untuk tahun ini, bunga KUR subsidi juga turun dari 12 persen ke 9 persen. Jika permintaan KUR meningkat, maka penyaluran KUR akan dilakukan sampai batas Rp120 triliun.