Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami pelemahan karena adanya sinyal jenuh beli ditambah minimnya topangan sentimen positif yang cukup kuat baik dari dalam negeri dan global.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG kembali terkonsolidasi melanjutkan trend positif. Namun, indeks membentuk pola
hanging man dengan
bullish candle pada area
upper bollinger bands.
“Indikator
Stochstic berindikasi
dead-cross dengan momentum jenuh beli. Hal tersebut memberi sinyal terkoreksi cukup besar. Diperkirakan IHSG akan bergerak kembali tertekan hingga melemah dengan range pergerakan 4,550-4.640,” ujarnya dalam riset, Senin (1/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjar menjelaskan, sebelumnya bursa Asia ditutup variatif yang dipimpin oleh indeks saham China yang melemah setelah data kinerja sektor manufaktur bulan Januari 2016 kembali melambat ke level 49,4 dari 49,6 di periode sebelumnya.
“Sedangkan indeks saham di Jepang menguat setelah nilai tukar yen terhadap dolar AS kembali tertekan pasca kebijakan moneter penetapan suku bunga di level negatif minggu lalu,” jelasnya.
Sementara, ia menilai IHSG kemarin pun bergerak variatif cenderung tertekan, tetapi pasca pra penutupan mampu ditutup naik tipis 9,47 poin sebesar 0,20 persen ke level 4.624,64 dengan volume yang relatif kecil.
“Data Kinerja sektor manufaktur Indonesia yang keluar cukup baik di level 48,9 dari 47,8 dan turunnya inflasi ke level 0,51 persen dari 0,96 persen mampu menumbuhkan kepercayaan investor asing diakhir sesi meskipun sempat terjadi aksi
profit taking diawal sesi perdagangan,” katanya.
Lanjar menambahkan, bursa Eropa dibuka fluktuatif karena antusias investor mereda setelah data China keluar mengecewakan dan harga komoditas kembali turun.
Menurutnya indeks kinerja manufaktur di Jerman dan Eropa tetap stabil sesuai ekspetasi sehingga investor cenderung menunggu komentar Presiden bank sentral Eropa mengenai trend ekonomi dan langkah stimulus yang akan diambil di bulan Maret nanti.
“Sentimen selanjutnya yang masih akan ditunggu investor di antaranya tingkat pengangguran dan kepercayaan konsumen di Eropa dan dasar kebijakan moneter di Jepang,” katanya.
Analis KDB Daewoo Securities Heldy Arifien mengatakan di tengah maraknya tekanan jual yang sempat mewarnai pergerakan IHSG kemarin, akumulasi sejumlah saham unggulan berhasil mengembalikan posisi index dengan kembali menguat.
“Apabila pada perdagangan esok IHSG berhasil melaju di atas basis resistensi 4.610-4.615-nya, maka bullish trend menuju resistensi 4.690-4.700 akan terbentuk. Namun
swing negatif dari
bearish signal pada titik 99,5
overbought, seyogyanya akan kembali menyeret IHSG menuju koreksi
support level-nya di 4.510-4.550,” jelasnya.
(gen)