Jakarta, CNN Indonesia -- Reza Priyambada, Head of Research NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak pada target
support 4.550-4.576 dan resisten di level 4.637-4.644 sepanjang perdagangan hari ini, Rabu (3/2). Reza memperkirakan hari ini laju IHSG mampu bertahan di atas area target
support, namun belum mendekati target resisten.
“Posisi IHSG yang hampir mendekati area
overbought membuat IHSG cenderung untuk
testing support. Bursa global serta minyak dunia yang kembali berada di teritori negatif juga membuat IHSG berada dalam tekanan jual. Jika sentimen negatif masih berlanjut yang berimbas pada kembali maraknya aksi jual maka diperkirakan perdagangan akan cenderung melemah.” kata Reza dalam riset, dikutip Rabu (3/2).
Sentimen laju IHSG di tengah pekan ini menurut Reza akan serupa dengan perdagangan kemarin, di mana indeks turun sebesar 37 poin (0,8 persen) ke 4.587 setelah bergerak di antara 4.586-4.617.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Melemahnya IHSG sepertinya sudah diperkirakan oleh pelaku pasar sebelumnya. Koreksi yang lebih dari 1 persen merupakan koreksi yang wajar dan dapat ditoleransi mengingat IHSG sendiri sudah berada di area
overbought,” jelasnya.
Ia menambahkan, terlebih penguatan yang terjadi telah berlangsung selama sepekan dengan volume transaksi beli yang makin menipis sehingga dapat dikatakan kenaikan yang terjadi diikuti aksi
profit taking.
“Tekanan jual yang terjadi diperkirakan masih akan berlanjut dimana terlihat dari laju IHSG yang sudah berada dalam kondisi jenuh beli, minimnya katalis positif untuk menopang laju IHSG.
Harga Minyak dan RupiahSeperti halnya bursa global lainnya, Reza memperkirakan kembali melemahnya harga minyak dunia di area U$30 per barel membuat mata uang negara berkembang berbasis komoditas akhirnya melemah. Penguatan dolar tersebut terjadi hampir di semua mata uang negara berkembang.
Ia berpendapat penguatan tersebut terjadi karena para pelaku pasar melakukan aksi beli terhadap dolar, di mana dalam beberapa hari terakhir mata uang negara Barrack Obama terus mengalami pelemahan.
“Meski sentimennya negatif namun, laju rupiah pada data Bank Indonesia terlihat masih mampu bertahan di zona hijaunya seiring masih adanya imbas positif dari stabilnya inflasi dan afirmasi Moody’s sebelumnya,” katanya.
Reza menilai secara teknis, penguatan rupiah telah membentuk
Bullish Piercing Line yang berarti penguatan rupiah dapat kemungkinan berlanjut secara jangka pendek.
“
Support rupiah berada di 13.690 serta resisten 13.545. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah,” ujar Reza.
(gen)