Mayoritas Pebisnis Eropa Ragukan Implementasi Paket Ekonomi

CNN Indonesia
Kamis, 04 Feb 2016 02:03 WIB
Dalam survei Joint European Business Confident Index 2015, hanya 26 persen saja yang yakin paket ekonomi itu akan diimplementasikan dengan baik.
Seskab Pramono Anung (kedua kiri) berbincang dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kanan), Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri (kiri) dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kanan) sebelum memberikan keterangan pers soal paket kebijakan ekonomi jilid IV di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/10). (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian besar pelaku usaha asal Eropa yang beroperasi di Indonesia tidak yakin pemerintah Indonesia dapat mengimplementasikan dengan baik paket-paket kebijakan ekonomi yang diumumkan sejak September tahun lalu.

Hal itu terlihat di dalam survei Joint European Business Confident Index 2015 yang diprakarsai kamar dagang Inggris, British Chamber of Commerce. Di dalam survei tersebut, 38 persen responden menyambut baik paket kebijakan pemerintah, namun hanya 26 persen saja yang yakin kalau hal itu akan diimplementasikan dengan baik.

Chairman British Chamber of Commerce in Indonesia, Adrian Short menilai seluruh pengusaha Eropa sangat optimistis dengan paket-paket kebijakan pemerintah. Namun, adanya kebijakan yang tidak bisa diselesaikan dalam jangka pendek, membuat responden khawatir implementasinya tak bisa berjalan dengan semestinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya para pengusaha ini optimistis dengan paket kebijakan pemerintah, namun kebijakan ini tak ada yang selesai dalam waktu sekian bulan saja. Mungkin paling cepat kami bisa lihat hasilnya di semester pertama tahun ini," terangnya di Jakarta, Rabu malam (3/2).

Selain itu, masalah waktu dilaksanakannya survei pada akhir tahun lalu juga dianggap berpengaruh terhadap keputusan responden. Ia menjelaskan, saat itu pemerintah baru sebatas mengumumkan jenis kebijakannya saja dan tidak ada kejelasan mengenai teknis regulasinya.

"Maka dari itu, jumlah responden yang yakin akan efeknya ke perekonomian lebih kecil dibandingkan dengan responden yang yakin kalau hal ini bisa diimplementasikan dengan baik," tegasnya.

Lebih lanjut, Adrian mengatakan paket-paket kebijakan ini sangat penting bagi pengusaha Eropa karena bisa mengeliminasi kegelisahan-kegelisahaan pelaku usaha di Indonesia seperti masalah upah minimum dan birokrasi usaha.

Pasalnya di dalam survei tersebut, birokrasi usaha menjadi tantangan utama bagi pengusaha Eropa menjalankan usaha dengan persetujuan 71 persen responden. Di samping itu, masalah kebijakan buruh juga dianggap sebagai tantangan utama yang didukung oleh 57 persen responden.

"Kami tak memperhatikan sebanyak apa paket ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, tapi kami melihat kualitasnya. Kalau pemerintah bisa menerbitkan paket kebijakan yang efektif dengan implementasi yang cepat, kami yakin pengusaha Eropa akan makin percaya berbisnis di Indonesia," terangnya.

Sebagai informasi, survei European Business Confident Index 2015 adalah survei tahunan memiliki jumlah responden sebanyak 170 dan melibatkan kamar dagang Inggris, Uni Eropa, Jerman, Belanda, hingga Perancis. Para responden mayoritas bergerak di sektor infrastruktur, jasa, energi, kimia dan farnasi, jasa keuangan, serta produk konsumsi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER