Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro mengusulkan Ken Dwijugiaesteadi sebagai Direktur Jenderal Pajak secara tetap atau definitif. Penetapan resmi tersebut saat ini tengah menanti surat Keputusan Presiden Joko Widodo.
"Hanya menunggu Keppres saja," ujar Bambang singkat kepada CNNIndonesia.com Minggu (7/2).
Ken sendiri telah menjalani tugas sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pajak selama dua bulan. Terhitung pada 1 Desember 2015 Ken menggantikan Sigit Priadi Pramudito yang mengundurkan diri dari jabatan strategis tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ken mengawali karier sebagai Pegawai Negeri Sipil golongan III-A di Direktorat Jenderal Pajak pada 1982.
Pengamat perpajakan dari Center Indonesia for Taxation Analysis (CITA) Yustinos Prastowo mengatakan Dirjen Pajak merupakan posisi yang amat strategis, mengingat 70 persen pendapatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibebankan kepada satu lembaga yakni Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Ia menilai pemilihan Ken sebagai Dirjen Pajak definitif didasari oleh dua hal yakni pencapaian penerimaan tahun 2015 yang mencapai 81,5 persen dinilai cukup menggembirakan.
Prastowo melanjutkan, Ken pada dasarnya sudah merupakan Staff Ahli dengan peringkat pejabat eselon I sehingga memudahkan proses transisi jabatan menjadi seorang Dirjen Pajak.
"Menkeu berhak mengusulkan kandidat Dirjen Pajak ke Presiden. Saya kira pertimbangan Menkeu mengusulkan Ken sebagai Dirjen Pajak definitif didasarkan pada dua pertimbangan tadi," kata Prastowo.
Prastowo mengatakan DJP harus segera melakukan konsolidasi dan merumuskan strategi guna mengejar target penerimaan pajak tahun ini yang mencapai Rp1.350 triliun. Ia menilai penunjukan Dirjen Pajak secara definitif merupakan penegasan pentingnya peran DJP dalam sebuah negara.
Namun, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan bilamana nantinya Presiden Joko Widodo mempertimbangkan adanya kandidat pendamping yang dimaksudkan sebagai pembanding atau alternatif Dirjen Pajak.
Ia mengatakan bisa jadi Menkeu Bambang juga mengajukan sejumlah nama sebagai pembanding kepada Presiden Joko Widodo.
"Yang penting dikomunikasikan dengan baik antara Presiden dan Menkeu, mengingat minggu depan Presiden akan ke Amerika Serikat, sebaiknya bisa diselesaikan pekan ini," jelasnya.
(den)