PLN Operasikan Sutet dan Gardu Listrik di KEK Sei Mangkei

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 16 Feb 2016 00:22 WIB
PT PLN Persero mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi, 150 kilo Volt, serta Gardu Induk berkapasitas 60 Mega Volt Ampere di Sei Mangkei, Sumatera Utara.
Sejumlah pekerja PLN melakukan perbaikan dan penggantian suku cadang di saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET).(Antara Foto/Umarul Faruq)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN Persero mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (Sutet) 150 kilo Volt (kV) serta Gardu Induk PLN berkapasitas 60 Mega Volt Ampere (MVA) di Sei Mangkei, Sumatera Utara.

Manajer Senior Publik Relation PLN, Agung Murdifi menjelaskan Sutet tersebut memiliki panjang transmisi 30 kilometer sirkit (kms), yang terdiri dari 57 tower dan masuk dalam sistem interkoneksi yang melintas dari Sumbagut, Medan hingga ke Riau lewat Bagan Batu.

Pengoperasian infrastruktur listrik tersebut, kata Agung, merupakan rangkaian dari program strategis Pemerintahan Joko Widodo dalam rangka mempercepat roda perekonomian kawasan barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak dilakukan ground breaking pada 27 Januari 2015, pembangunan Sutet 150 kV dan GI 60 MVA dikerjakan dengan cepat, bahkan lebih cepat dari rencana awal. Pengoperasian ini setara dengan pelayanan beban sebesar 60 MVA yang dapat dikembangkan sampai dengan 120 MVA sesuai dengan pertumbuhan kebutuhan energi listrik di kawasan Sei Mangkei" ujar Agung dalam situs resmi PLN, Senin (15/1).

Sebagai informasi, proyek ketenagalistrikan yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tersebut sengaja dibangun di kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei seperti yang tertuang dalam paket kebijakan ekonomi VI terkait dengan peningkatan infrastruktur kelistrikan di KEK.

KEK Sei Mangkei, menurut Agung, diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Utara, di samping Pelabuhan Kuala Tanjung dan Bandara Kualanamu.

Dengan demikian, lanjutnya, program tersebut diharapkan dapat mendongkrak perekonomian Indonesia, terutama Simalungun, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Saat ini terdapat delapan kawasan ekonomi yang ditetapkan melalui peraturan pemerintah menjadi wilayah khusus, yakni Tanjung Lesung (Banten), Sei Mangkei (Sumatera Utara), Palu (Sulawesi Tengah), Bitung (Sulawesi Utara), Mandalika (NTB), Morotai (Maluku Utara), Tanjung Api-Api (Sumatera Selatan) dan Maloi Batuta Trans Kalimantan/MBTK (Kalimantan Timur).

Pasca pengoperasian dua fasilitas listrik itu, Agung menambahkan secara Pararel PLN Wilayah Sumatera Selatan juga berhasil mengoperasikan trafo daya 30 Mega Volt Ampere (MVA) Gardu Induk ( GI ) 150 kV Pagar Alam di Provinsi Sumatera Selatan.

GI 150 kV Pagar Alam mengalirkan energi listrik dari Sistem Sumatera. Dengan beroperasinya trafo daya 30 MVA ini maka kualitas listrik disisi pelanggan akan lebih baik dan lebih handal.

"Hadirnya trafo 30 MVA dan GI 150 kV ini merupakan hadiah untuk para pelanggan dari PLN dalam rangka untuk memberikan pelayanan yang terbaik, sejalan dengan itu perkuatan sistem jaringan juga memungkinkan PLN dapat melayani permintaan pelanggan baru dan tambah daya" imbuh Agung.

Ia mengatakan, kehadiran trafo 30 MVA merupakan salah satu upaya PLN dalam menggantikan trafo 10 MVA (replacement) untuk melayani permintaan Pelanggan Baru dan Tambah Daya dari masyarakat sekitar.

Sebelum memiliki trafo 30 MVA, Agung bilang GI 150 kV Pagar Alam hanya memiliki 2 trafo dengan daya 10 MVA dan 15 MVA. Namun, seiring bertambahnya beban pada trafo tersebut maka apabila terjadi gangguan yang tidak diinginkan pada salah satu trafo,  maka trafo yang beroperasi tidak dapat memikul beban yang ada.

Hal ini lah yang kerap menyebabkan pemadaman bergilir dan meresahkan masyarakat.

Seperti diketahui, Pulau Sumatera menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan Pembangkit 35.000 MW. Dimana 18.000 MW pembangkit akan dibangun di Sumatera. Sedangkan pembangunan jaringan transmisinya sendiri diperkirakan mencapai 19.292 Kilo Meter Sirkit (kms)  dengan kebutuhan Gardu Induk mencapai 32.096 MVA. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER