Bank BUMN Beri Bunga 2% Lebih Tinggi untuk Deposito Rp1 T

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Kamis, 18 Feb 2016 15:12 WIB
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bank BUMN siap memberikan bunga 2 persen lebih tinggi demi merayu deposan menyimpan uangnya di bank mereka.
Menko Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bank BUMN siap memberikan bunga 2 persen lebih tinggi demi merayu deposan menyimpan uangnya di bank mereka. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bank-bank pelat merah berani memberikan bunga 1-2 persen lebih tinggi dari suku bunga normal, khusus bagi nasabah yang menempatkan dananya minimal Rp1 triliun dalam bentuk deposito pada bank tersebut. Dana pihak ketiga (DPK) itu kemudian dijadikan modal bank tersebut untuk menyalurkan kredit ke masyarakat dengan meminta imbalan bunga yang lebih besar lagi.

“Tingkat bunga deposito secara umum itu 7-8 persen. Biasanya kalau cuma Rp1 miliar, meminta bunga lebih tinggi tidak akan dilayani. Tetapi kalau Rp1 triliun, bank bisa mengalah dan memberi bunga 1-2 persen lebih tinggi,” kata Darmin di Kantor Wakil Presiden, Kamis (18/2).

Praktik meminta suku bunga lebih tinggi tersebut menurut Darmin sudah berlangsung sejak lama. Namun ia tidak berani menyimpulkan bahwa dengan memberikan atau meminta suku bunga deposito lebih tinggi, maka dipastikan pelakunya berniat melakukan tindak pidana korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Bukan berarti korupsi juga. Tapi pemerintah ingin mendorong agar cost of fund perbankan turun, sehingga tingkat bunga kredit di Indonesia turun. Caranya, harus dilakukan secara bersama oleh Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tegasnya.

Mantan Gubernur BI tersebut menyatakan dengan membatasi tingkat bunga deposito bagi dana pemerintah yang ditaruh di bank, maka kebijakan itu saja sudah cukup untuk menekan tingkat bunga kredit.

“Jangan sampai Badan Usaha Pemilik Negara (BUMN) bisa menekan bank, karena memiliki dana yang banyak dan bisa mengancam memindahkan dananya kalau permintaan bunganya tidak dipenuhi,” katanya.

Ia menambahkan, pemerintah mendesak manajemen BUMN untuk mendapatkan laba dengan cara meningkatkan kinerja dan ekspansi. Bukan dengan cara-cara mengelola kas, sehingga mendapatkan laba dari bunga deposito seperti yang terjadi selama ini.

“Mengelola duit juga bagus, tapi tidak usah terlalu tinggi,” tegasnya.

Bentuk Tim

Untuk memastikan suku bunga kredit di Indonesia bisa turun dengan signifikan, Darmin meminta Kementerian Keuangan, BI, dan OJK untuk membentuk tim yang akan merumuskan lebih lanjut langkah-langkah yang bisa diambil setiap instansi guna mendorong target tersebut.

“Kami minta bunganya agak cepat turun. Kenapa? Karena tingkat bunga deposito yang diminta BUMN-BUMN ini cukup tinggi. Sehingga kalau bisa didorong turun, bisa sampai ke tingkat berapa?” kata Darmin. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER