Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) melansir realisasi investasi perseroan di sepanjang 2015 mencapai angka US$3,62 miliar atau berkisar Rp47 triliun.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengungkapkan, investasi tersebut digunakan untuk pengembangan kegiatan eksplorasi dan produksi di bisnis hulu minyak dan gas bumi (migas) Pertamina.
"Karena permintaan di Indonesia masih jauh lebih besar dibandingkan produksi, Pertamina sebagai kepanjangan tangan negara harus meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengurangi impor," ujar Dwi dalam keterangan resminya, Selasa (23/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, kinerja produksi migas Pertamina di sepanjang 2015 mencapai 606,7 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD), naik 10,6 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya di angka 548,5 ribu barel setara minyak per hari
Sedangkan untuk realisasi investasi non hulu, termasuk kegiatan pengolahan dan pembangunan pipa gas bumi tercatat mengalami peningkatan dari sisi yield valuable product kilang dari semula 73 persen menjadi 75 persen.
Dengan demikian, perusahaan migas pelat merah ini berhasil mencatat penurunan impor Premium sebesar 30 persen atau setara dengan devisa sebesar US$2 miliar per tahun.
Sementara itu, Dwi melanjutkan nilai investasi Pertamina tahun lalu juga digunakan untuk pembangunan proyek-proyek pipa transmisi gas bumi di Arun-Belawan, Belawan-KIM-KEK, Gresik-Semarang, Porong-Grati, dan Muara Karang-Tegal Gede dengan panjang total 851 kilometer (km).
"Dari proyek-proyek investasi yang kami lakukan sepanjang 2015 telah dibuka lapangan kerja untuk 10.000 orang sebagai salah satu kontribusi penting dari Pertamina untuk negara," cetus Dwi.
Selain membuka lapangan kerja, tambah Dwi, Pertamina juga telah menyetorkan Rp77,87 triliun sepanjang 2015 untuk pembayaran pajak tahun buku 2015 dan dividen tahun buku 2014.
Di mana rinciannya terdiri dari Rp71,62 triliun berupa setoran pajak dan Rp6,25 triliun setoran dividen.
(dim)