Kontrak Baru Wijaya Karya pada Januari Turun 31 Persen

CNN Indonesia
Senin, 29 Feb 2016 18:45 WIB
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mencatat kontrak baru hingga akhir Januari 2016 mencapai Rp753 miliar, turun 31,54 persen dari Januari tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Suradi. (CNN Indonesia/Giras Pasopati)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA mencatat kontrak baru hingga akhir Januari 2016 mencapai Rp753 miliar, turun 31,54 persen dari capaian di periode yang sama 2015 senilai Rp1,1 triliun. Adapun target kontrak baru 2016 dipatok sebesar Rp52,29 triliun.

"Kontrak baru itu terdiri dari kontrak baru induk sebesar Rp346,49 miliar dan anak perusahaan Rp407,13 miliar," tutur Sekretaris Perusahaan WIKA Suradi dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (29/2).

Perseroan, lanjut Suradi, pagi ini baru menandatangani kontrak kerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait proyek-proyek strategis tahun anggaran 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penandatanganan kontrak kegiatan strategis Kementerian ESDM ini akan menjadi landasan bagi Konsorsium WIKA – Rekind – NK, dengan WIKA sebagai lead consortium-nya guna mengerjakan Jaringan Gas Prabumulih, Sumatera Selatan.

“Dalam konsorsium ini, Perseroan memiliki porsi sebesar 60 persen dari total nilai proyek atau sekitar Rp296 miliar,” kata Suradi.

Selain proyek pembangunan jaringan gas, perseroan juga mendapat kepercayaan Kementerian ESDM untuk pekerjaan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Bekasi senilai Rp44,43 miliar dan fasilitas penunjang penerangan jalan umum senilai Rp45,04 miliar.

Tak hanya itu, perseroan juga diamanatkan untuk mengerjakan proyek tangki bahan bakar nabati senilai Rp48,74 miliar serta pembangunan mini hydro di tiga tempat yaitu di Ilaga senilai Rp31,97 miliar, Oksibil senilai Rp17,34 miliar, dan Supiori senilai Rp19,81 miliar.

"Dengan kontrak (dengan Kementerian ESDM) senilai Rp503,33 miliar yang ditandatangani pagi ini, maka kontrak perseroan mencapai Rp1,25 triliun atau 2,39 persen dari target kontrak baru 2016," ujarnya.

Sebelumnya, perseroan juga berniat mengambil porsi 10 persen dari megaproyek listrik 35 ribu Mega Watt (MW) yang dicanangkan pemerintah hingga 2019 mendatang. Untuk itu, Wika akan rajin mengikuti tender-tender penyediaan listrik dari PT PLN (Persero).

General Manager Power Plant and Energy Department Wijaya Karya Novias Surendra mengatakan perusahaan siap mengikuti keinginan PLN dalam memilih tenaga pembangkit yang dipakai nantinya.

"WIKA sendiri melihat potensi yang besar di bidang power plant dan kami akan ikut tender tergantung pada saat itu PLN butuh apa. Artinya berdasarkan kebutuhan, kalau PLN adakan tender untuk pembangkit listrik gas ya kami ikut," ujar Novias di Jakarta, Rabu (17/2).

Lebih lanjut, ia mengatakan Wijaya Karya sudah memiliki pengalaman yang banyak di bidang pembangkit listrik. Saat ini, perusahaan memiliki lima pembangkit listrik Independent Power Producer (IPP) dengan kapasitas 200 MW yang menggunakan kekuatan gas dan batubara.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER