Dana Pendukung Sawit Bukan untuk Padamkan Kebakaran Hutan

CNN Indonesia
Jumat, 18 Mar 2016 20:14 WIB
Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit hanya menyediakan anggaran untuk mencegah terjadinya kebakaran, bukan memadamkan.
Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit hanya menyediakan anggaran untuk mencegah terjadinya kebakaran, bukan memadamkan. (ANTARA FOTO/Rony Muharman).
Bali, CNN Indonesia -- Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit mengatakan tidak akan menggunakan dana pendukung kelapa sawit (CPO supporting fund) untuk mengatasi kebakaran hutan di sekitar lahan konsesi kelapa sawit tahun ini.

Direktur Penyaluran BPDP Sawit Dadan Kusdiana mengatakan rencana kerja BPDP Sawit dalam penanggulangan kebakaran lahan tahun ini utamanya bersifat pencegahan kebakaran dan bukan mengatasi kebakaran yang sudah berlangsung.

"Kami hanya memiliki program Desa Bebas Api, dan ini untuk mencegah kebakaran hutan. Jadi bukan saat kebakarannya ada baru kami bergerak. Jadi kalau sudah ada kebakaran nantinya juga tidak ada bantuan dari BPDP Sawit," kata Dadan di sela International Conference on Palm Oil and Environment (ICOPE) di Nusa Dua, Bali, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, program tanggap kebakaran lahan ini akan dipusatkan di 100 desa yang memang rawan terkena dampak kebakaran lahan. Sama seperti program replanting, implementasi Desa Bebas Api ini belum terealisasi karena menunggu selesainya pengirimnya bantuan alat-alat pemadaman api ke seluruh titik.

"Kami sudah mulai awal di Sumatera Selatan, dan kini kami sedang memproses pelatihannya akan seperti apa, siapa yang akan memberikan pelatihan, dan sebagainya. Tapi kami sudah punya daftar-daftar desa yang akan difasilitasi," tutur Dadan.

Rp33 miliar

Untuk program Desa Bebas Api ini, BPDP Sawit akan menganggarkan Rp33 miliar di tahun ini dengan rincian Rp100 juta per desa untuk penyuluhan, Rp100 juta per desa untuk pembelian alat pembukaan lahan tanpa bakar dan Rp 00 juta lagi per desa untuk pemberian insentif bagi desa yang berprestasi mencegah kebakaran hutan. Namun jika nantinya satu dari 100 desa ini terserang kebakaran, maka BPDP Sawit akan mempertimbangkan pemberian insentifnya.

"Kami akan pantau setahun, apakah program ini berjalan? Kalau nanti ada kebakaran apakah nanti akan keluar uang Rp100 juta per desa?" tambahnya.

Untuk melakukan program-program tersebut, ia tidak mengkhawatirkan masalah biaya karena saat ini BPDP Sawit masih memiliki sisa dana tahun sebelumnya. "Kami masih punya sisa Rp6,9 triliun limpahan tahun kemarin," kata Dadan.

Sebagai informasi, tahun ini BPDP Sawit menargetkan dana pungutan terhimpun sebesar Rp9,5 triliun. Sementara itu, tahun ini BPDP Sawit menganggarkan pengeluaran sebesar Rp16,4 triliun yang terdiri dari penerimaan tahun ini dan penerimaan tahun sebelumnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER