China-IMF Dorong Terbentuknya Reformasi Keuangan Dunia
Antara | CNN Indonesia
Selasa, 22 Mar 2016 09:24 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Perdana Menteri Li Keqiang. (REUTERS/Jason Lee)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China dan Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) berjanji akan terus mendorong terciptanya upaya reformasi di pasar keuangan dunia.
Hal ini diketahui tatkala Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang menerima kunjungan Direktur Eksekutif IMF Christine Lagarde di Beijing, Senin (21/3).
Selepas menggelar pertemuan bersama Lagarde, Perdana Menteri Li mengatakan bahwa pemerintah China juga akan terus mendorong kemajuan di sektor pembahuruan sistem hukum dan perkembangan mekanisme pembentukan nilai tukar yuan yang sejalan dengan prinsip-prinsip independensi, gradualisme dan pengendalian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu dalam simpulan diskusinya bersama Lagarde, Li secara tegas menyatakan China keberatan atas "perang mata uang" global lantaran hal tersebut akan menjadi katalis negatif bagi upaya pemulihan ekonomi dunia.
Sedangkan terkait upaya negeri tirai bambu ini melakukan pemulihan atas melambatnya pertumbuhan ekonominya yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, ia mengungkapkan bahwa China tak berniat meningkatkan ekspor dengan mendevaluasi yuan.
"Karena langkah ini akan menjadikan transformasi ekonomi China tak kondusif," tuturnya seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (22/3).
Selain bakal konsisten terhadap arah kebijakan ekonomi yang sudah dibuat, Li bilang pemerintah China juga akan memperbaiki fundamental ekonomi serta kebutuhan domestik dalam rangka menjaga stabilitas keuangan dan menjadikan nilai tukar yuan mengambang dalam dua arah dalam kisaran yang wajar.
Tak hanya itu, upaya ini juga dilakukan dalam rangka menjaga nilai tukar yuan.
"Karena pada dasarnya (nilai tukar) yuan cenderung stabil di tingkat yang dapat beradaptasi dan keseimbangan," imbuh Li.
Menyusul upaya reformasi di sektor pasar keuangan, Li meminta agar negara-negara ekonomi utama yang tengah menghadapi meningkatnya faktor ketidakpastian dan volatilitas ekonomi dunia memperkuat koordinasi makroekonomi demi menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan global.
Ia mengatakan pemerintah China sedianya bakal menekankan ihwal pentingnya upaya komunikasi dengan sejumlah negara hingga pada fungsi dan peran IMF, berikut lembaga keuangan internasional lainnya.
Tak hanya itu, ia juga juga berjanji bahwa pemerintah China akan mencegah risiko-risiko keuangan regional dan sistemik lantaransebagian besar bank-bank komersial besar di China dimiliki oleh negara.
Seperti diketahui, saat ini rasio utang pemerintah China tercatat berada di level rendah lantaran ditopang oleh tingkat tabungan masyarakat yang relatif tinggi.
Dengan begitu, Li bilang pemerintah China mengaku dapat mendukung bank-bank nasional dalam mempertahankan rasio kecukupan modal pada tingkat yang relatif tinggi.