Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami pelemahan pada perdagangan terakhir pekan ini karena minimnya sentimen positif jelang libur Paskah, sedangkan penurunan harga minyak dunia dinilai bakal memberatkan kinerja saham komoditas.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan bursa Wall Street tadi malam ditutup terkoreksi masing-masing 0,45 persen dan 0,64 persen di 17.502,59 dan 2.036,71. Sementara indeks Nasdaq koreksi 1,1 persen di 4.768,86.
“Koreksi tersebut terutama dipicu menguatnya dolar AS dan koreksi harga minyak mentah hingga di bawah US$40 per barel,” ujarnya dalam riset, Kamis (24/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, penguatan dolar AS dipicu komentar penjabat The Fed yang memberikan sinyal kemungkinan menaikkan suku bunga di April mendatang. Penguatan dolar AS dan data melonjaknya suplai minyak mentah pekan lalu di AS membuat harga minyak mentah terkoreksi 4 persen di US$39,76 per barel.
“Data pemerintah AS menyebutkan cadangan minyak mentah AS pekan lalu melonjak 9,4 juta barel mencapai 592,5 juta barel. Kenaikan ini jauh di atas perkiraan analis sebelumnya 2,5 juta barel. Saham-saham sektor energi kembali tertekan menyusul turunnya harga minyak mentah,” jelasnya.
Terkait bursa domestik, imbuhnya, melanjutkan perdagangan terakhir di pekan ini sebelum libur Paskah, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang konsolidasi rawan koreksi menyusul minimnya insentif positif di pasar.
“Turunnya sejumlah harga komoditas tambang dan energi tadi malam akan berdampak pada pergerakan harga saham berbasiskan komoditas. Penguatan dolar juga akan berimbas pada pergerakan rupiah yang berpotensi melemah,” jelasnya.
“IHSG diperkirakan bergerak di support 4.810 dan resisten di 4.890 cenderung koreksi dengan volume perdagangan yang tipis,” imbuh David.
Menurutnya perdagangan saham kemarin masih dilanda aksi ambil untung. Hampir sepanjang perdagangan bergerak di teritori negatif, namun di akhir sesi IHSG berhasil mengurangi koreksinya ditutup di 4.854,176 atau hanya koreksi 1,931 poin (0,04 persen). Nilai transaksi relatif menurun hanya mencapai Rp4,2 triliun di Pasar Reguler, mengantisipasi libur Paskah akhir pekan ini.
“Koreksi IHSG kemarin terutama dipicu aksi jual atas saham-saham yang bergerak di sektor tambang dan infrastruktur. Sedangkan saham sektor konsumsi kemarin berhasil rebound setelah tertekan dalam beberapa sesi perdagangan sebelumnya,” ungkapnya.
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan Kamis (24/3) IHSG memiliki level support 4.804-4.826 dan resisten 4.868-4.883. Menurutnya laju IHSG sempat berada di area target support 4.809-4.837 dan masih di bawah area target resisten di 4.890-4.915.
“Laju IHSG masih berjalan sesuai perkiraan kami dimana masih cenderung berada di zona merah. Namun demikian, pelemahan yang terjadi sudah mulai berkurang yang terlihat dari
chart dan volume beli yang mulai meningkat meski secara
day to day masih tercatat melemah,” katanya.
(gir)