Nantikan Keputusan BI Rate, IHSG Dipredksi Menguat

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 17 Mar 2016 07:16 WIB
IHSG saat ini dinilai masih berada dalam fase konsolidasi sembari menanti rilis data perekonomian baik dalam maupun luar negeri.
Pantulan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di ruang kaca Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami penguatan menyusul keputusan bank sentral AS yang menetapkan suku bunga tidak berubah membuat bursa global menghijau, sementara investor dalam negeri menanti keputusan BI rate.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan posisi IHSG saat ini masih berada dalam fase konsolidasi sembari menanti rilis data perekonomian baik dalam maupun luar negeri.

“Support terlihat cukup kuat bertahan pada level 4.801, wajib dipetahankan untuk mempersingkat waktu perjalanan untuk dapat melanjutkan pola uptrend dengan menembus resistance level 4.915,” ujarnya dalam riset, Kamis (17/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya harga komoditas minyak masih cukup mempengaruhi pola pergerakan IHSG saat ini. Hal itu, lanjutnya, perlu dicermati, tetapi kondisi perekonomian yang stabil dapat dijadikan acuan untuk memanfaatkan momentum koreksi sebagai peluang melakukan pembelian dengan tujuan investasi.

“IHSG hari ini berpotensi menguat,” katanya.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan sebelumnya bursa Asia sedikit tertekan seiring penguatan nilai tukar dolar AS menjelang review kebijakan The Fed mengenai peningkatan suku bunga menyusul inflasi yang terus menanjak.

“Langkah non agresif yang diperlihatkan oleh bank sentral Jepang dan China membuat investor cenderung bersikap hati-hati,” katanya.

IHSG pun sebelumnya bergerak cenderung variatif sejak awal sesi, tetapi berhasil ditutup menguat 11,66 poin atau 0,24 persen ke level 4.861 dengan volume yang relatif moderat. Seluruh sektor mengalami penguatan kecuali sektor keuangan, konsumer dan perdagangan.

“Investor terlihat menahan diri untuk kembali melakukan pembelian setelah terjadi koreksi kemarin karena sentimen bank sentral,” katanya.

Sebaliknya, Lanjar menyatakan bursa Eropa dibuka rebound menunggu hasil pertemuan The Fed untuk update kesehatan ekonomi AS guna mengukur peluang dinaikannya biaya pinjaman.

“Sentimen selanjutnya masih tertuju pada keputusan suku bunga Indonesia yang diekspetasikan kembali dipangkas 25bps ke level 6,75 persen,” jelasnya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER