Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan tingkat bunga kredit untuk seluruh segmen turun ke digit tunggal pada paruh kedua tahun ini sejalan dengan penerapan suku bunga rendah.
Sebelumnya, perseroan mengungkapkan rencana untuk memangkas suku bunga kredit berkisar 25 hingga 50 basis poin pada akhir Maret 2016, yang disesuaikan dengan sektor bisnis.
"Penurunan suku bunga kredit 25 hingga 50 basis poin akan memperhatikan sektor-sektor yang paling ideal untuk diturunkan segera. Mudah-mudahan, pada semester kedua tahun ini, suku bunga kredit Bank Mandiri akan berada di single digit secara merata di semua segmen,”ujar Rohan Hafas, Corporate Secretary Bank Mandiri melalui siaran pers, Minggu (27/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia memastikan kinerja Bank Mandiri tidak akan terpengaruh oleh penerapan suku bunga rendah ini karena di sisi lain perseroan juga mendorong peningkatan sumber dana murah.
Menurutnya, Bank Mandiri saat ini mulai menerapkan suku bunga rendah dengan mengoptimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi UMKM dengan tingkat bunga 9 persen.
Tahun ini, lanjutnya, Bank Mandiri akan meyalurkan KUR hingga Rp 13 triliun, meningkat dibandingkan dengan alokasi tahun lalu sebesar Rp 3,5 triliun.
Pada akhir tahun lalu, Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp595,5 triliun, tumbuh 12,4 persen dari posisi 2014 senilai Rp530 triliun. Perseroan mencatat kredit ke sektor produktif mencapai Rp463,8 triliun atau tumbuh 13 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Lebih rinci, kredit investasi tumbuh 14,2 persen dan kredit modal kerja meningkat 12,3 persen. Sektor terkait infrastruktur, yaitu konstruksi mencatat akselerasi pertumbuhan kredit sebesar 4,2 persen, diikuti oleh industri pengolahan sebesar 21,7 persen.
Berdasarkan segmentasi, kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yakni mencapai 22,9 persen menjadi Rp 42,5 triliun pada Desember 2015. Hal ini selaras dengan pertambahan jumlah nasabah kredit mikro yang mencapai 1,1 juta nasabah.
Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan sebesar 3,2 persen menjadi Rp75,8 triliun.
Khusus Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank Mandiri pada tahun lalu menjaring Rp676,4 triliun. Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan perseroan sebesar Rp443,9 triliun, yang terutama didorong oleh peningkatan tabungan sebesar Rp19,3 triliun menjadi Rp 271,7 triliun.
“Kami berharap, langkah yang kami lakukan ini juga diikuti bank-bank lain di Indonesia, sehingga upaya kita bersama untuk mampu mendorong perekonomian Indonesia dapat tumbuh lebih baik dapat terwujud,” jelas Rohan.
(ags)