Sepekan, Investor Asing Jual Bersih Saham Rp836 Miliar

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Minggu, 03 Apr 2016 13:35 WIB
Kendati demikian, secara tahunan aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat beli bersih dengan nilai Rp4,11 triliun.
Kendati demikian, secara tahunan aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat beli bersih dengan nilai Rp4,11 triliun. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kendati Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sepanjang pekan ini, pemodal asing tercatat kurang tertarik menanamkan dananya di pasar modal dalam negeri setelah membukukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp836 miliar dalam seminggu.

Kepala Komunikasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Dwi Shara Soekarno mengatakan pergerakan IHSG di sepanjang periode 28 Maret-1 April 2016 mengalami penguatan 0,33 persen ke posisi 4.843,186 poin, dari penutupan di pekan sebelumnya di level 4.827,087 poin.

“Peningkatan level IHSG juga diikuti oleh kenaikan kapitalisasi pasar BEI di sepanjang pekan ini menjadi Rp5.141 triliun dari Rp5.124 triliun di akhir pekan sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (3/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, ia menyatakan rata-rata nilai transaksi harian di BEI pekan ini mengalami penurunan 5,48 persen menjadi Rp6,23 triliun, dari Rp6,59 triliun di akhir pekan lalu. Meski demikian, rata-rata volume transaksi harian mengalami kenaikan 14,27 persen. Adapun rata-rata frekuensi harian terkoreksi 4,92 persen.

“Investor asing di sepanjang perdagangan pekan ini mencatatkan jual bersih di pasar modal Indonesia dengan nilai Rp836 miliar, walaupun secara tahunan aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat beli bersih dengan nilai Rp4,11 triliun,” jelasnya.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan perkembangan dari pergerakan IHSG terlihat masih cukup memiliki kekuatan naik, hal ini tentunya juga ditunjang oleh stabilnya perekonomian dalam negeri yang ditunjukkan oleh rilis data inflasi awal bulan pada akhir pekan.

“Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perekonomian cukup stabil, selain itu kondisi nilai tukar yang cukup stabil juga turut mendorong penguatan IHSG,” katanya dalam riset.

Namun, ia menilai faktor pemberat berada pada masih terfluktuasi-nya harga komoditas minyak. Hal itu ditambah hasil laporan kinerja emiten yang beragam.

“Hal ini turut memperberat kenaikan IHSG. Walau demikian kondisi IHSG masih berpotensi untuk terus melaju naik,” katanya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER