Jegal Thailand, Indonesia Bakal Bentuk Kawasan Industri Halal

CNN Indonesia
Senin, 04 Apr 2016 13:51 WIB
Pada awalnya, Pemerintah tidak langsung membangun kawasan industri halal namun diujicobakan dulu di dalam sebuah zona khusus.
Pada awalnya, Pemerintah tidak langsung membangun kawasan industri halal namun diujicobakan dulu di dalam sebuah zona khusus. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan bisa membentuk Kawasan Industri Halal sebelum 2020 demi menggagalkan ambisi Thailand menjadi negara eksportir terbesar kelima produk halal di tahun tersebut. Kawasan industri ini rencananya akan mencakup proses industri yang terintegrasi hulu ke hilir dengan standar Islam.

Jika nantinya industri hulu ke hilir terintegrasi, maka produk ekspor halal akan lebih efisien dan bisa bersaing dengan produk-produk asal Thailand.

Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin Imam Haryono mengatakan kawasan industri ini diperlukan karena meningkatnya permintaan produk halal di dunia. Apalagi, pelaku usaha produk halal dianggapnya sudah memiliki kemampuan untuk memproduksi barang ekspor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi rencananya semua dari proses produksi, logistik, dan lainnya dilakukan dengan standarisasi halal. Saat ini kami sedang berdiskusi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk merealisasikan hal itu," jelas Imam di Jakarta, Senin (4/4).

Ia mengatakan, kawasan ini difokuskan bagi produksi makanan minuman, kosmetika, obat-obatan, serta fesyen yang menggunakan standarisasi halal. Ia mengatakan, produk halal kini dianggap prospektif karena citranya lebih baik dan berani bayar mahal untuk produk-produk tersebut.

"Kalau produk dilabeli halal kan kesannya lebih baik, lebih tertangani karena mulai bahan baku sampai packaging distribusinya itu terkontrol semua. Penduduk dunia yang muslim 1,8 miliar penduduk, tapi yang non-muslimnya juga mulai punya persepsi kalau produk halal image-nya memang lebih baik," tambahnya.

Dibangun di Jawa

Nantinya, kawasan industri ini akan ditempatkan di pulau Jawa mengingat sudah banyak sekali kawasan industri sektor consumer goods yang berada di Jawa. Namun, Pemerintah menyerahkan pengelolaan kawasan industri halal kepada salah satu pelaku usaha yang dianggapnya sudah mengetahui standar-standar produksi halal yang baik.

"Yang kami sediakan adalah fasilitasnya, apakah pelaku usaha bisa menjalankan usahanya dengan lebih efisien produktif murah dan mudah. Tapi pengelolanya kami harapkan dari pelaku usahanya," tambah Imam.

Pada awalnya, Pemerintah tidak langsung membangun kawasan industri halal namun diujicobakan dulu di dalam sebuah zona khusus. Sebagai proses realisasi, saat ini Kemenperin tengah membicarakan peluang tersebut dengan Kadin dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

"Kami harapkan sebelum 2020 sudah bisa, tapi memang kami harus cepat-cepat membangun hal tersebut," tambah Imam.

Sebagai informasi, nilai ekspor produk halal dunia pada 2014 mencapai US$1,1 triliun dan ditargetkan mencapai angka US$1,6 triliun di tahun 2018. Nilai produk halal Thailand sendiri berada di angka US$6 miliar sepanjang 2014.

Sementara itu, pertumbuhan nilai ekspor produk halal dari Indonesia di 2011 hingga 2014 sebesar 11,17 persen.

Menurut data Kementerian Perindustrian, saat ini ada 74 kawasan industri di Indonesia dengan total luas mencapai 36,29 ribu hektare. Dari angka tersebut, 50 diantaranya berada di pulau Jawa dengan luas 26,12 ribu hektar, atau sekitar 71,9 persen dari total lahan kawasan industri tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER