Jakarta, CNN Indonesia -- Grup Astra melalui Astra Port and Logistic Center berencana untuk mengembangkan Pusat Logistik Berikat (PLB) untuk divisi alat berat, setelah perseroan memperoleh izin pengembangan kawasan berikat di sektor minyak dan gas (migas).
Presiden Direktur Astra Port and Logistic Center Billy P. Kadar mengatakan manajemen berencana mengembangkan PLB lain setelah masuk di sektor migas. Hal itu digunakan untuk diversifikasi usaha dalam PLB.
“Selain terus mengembangkan PLB untuk sektor migas, kami akan mengembangkan PLB untuk Astra Group. Yang menjadi
project awal adalah dengan Divisi Heavy Equipment,” ujar Billy kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (7/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Billy menjelaskan, kinerja PLB untuk sektor migas mengalami beberapa tantangan pada saat ini. Salah satunya adalah volume impor migas yang dinilai masih terbatas. Padahal, ia mengaku beberapa perusahana sudah tertarik untuk bekerja sama.
“Pada diskusi awal, seluruh importir di sektor migas yang kami temui, tertarik untuk menggunakan fasilitas PLB ini. Hanya yang menjadi kendala utama adalah pada saat ini volume impor di sektor migas masih terbatas,” jelasnya.
Selain itu, Billy mengatakan penggunaan PLB memerlukan adanya modifikasi dari syarat perdagangan (
trading terms) yang sekarang berjalan. Perubahan ini, lanjutnya, memerlukan waktu dan persetujuan dari otoritas terkait.
Ia menambahkan, terkait pendanaan, manajemen tidak menyuntik banyak tambahan dana terkait pengembangan tersebut. Sayangnya, Billy enggan menyebutkan besaran dana yang telah dikucurkan dan sedang disiapkan oleh perusahaan.
“Dana awal untuk PLB ini tidak terlalu banyak karena pada prinsipnya APLC - Eastkal sudah siap. Untuk pengembangan, dana yang disiapkan juga tidak banyak. Memadai untuk sistem dan CCTV, mengingat Astra Group telah memiliki lahan dan gudang dalam jumlah cukup,” katanya.
Sebelumnya, manajemen PT Astratel Nusantara, anak usaha Grup Astra di bidang infrastruktur menyatakan masih tertarik untuk terjun ke pengembangan PLB di daerah lain setelah perusahaan menancapkan kukunya di PLB Eastkal, Penajam, Kalimantan Timur.
Head of Corporate Communications Astratel Nusantara Danik Irawati mengatakan manajemen memang sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan PLB di daerah lain. Namun, ia enggan mengungkapkan daerah mana yang sedang diincar Astratel.
“Memang ada rencana pengembangan PLB lagi di tempat lain. Tapi masih belum bisa ditetapkan mana daerahnya,” ujar Danik saat dihubungi.