Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla menyatakan terdapat tiga indikator yang mampu menaikkan industri otomotif di Indonesia saat membuka gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 yang berlangsung di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Indikator pertama yang disebut Jusuf Kalla adalah keberadaan masyarakat Indonesia itu sendiri. Jumlah penduduk Indonesia yang masuk daftar lima besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak dunia disebut bisa mempengaruhi penjualan sektor otomotif.
"Transportasi itu adalah kebutuhan yang dahsyat, mobil menjadi kebutuhan mutlak dan penting untuk kemajuan negara. Karena itu tinggi rendahnya penjualan ditentukan jumlah penduduk," kata Jusuf Kalla di JiExpo, Kamis (7/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa JK tersebut menjelaskan indikator kedua adalah pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Untuk indikator ini, JK mengakui bahwa Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
Satu indikator lagi yang dianggap JK akan mempengaruhi industri otomotif adalah panjang jalanan yang ada di Indonesia. Menurut JK, penjualan di Indonesia masih kalah oleh Thailand yang wilayahnya jauh lebih kecil.
Hal tersebut bisa terjadi diakibatkan jalanan Indonesia jauh lebih pendek jika dibandingkan Thailand.
Namun terlepas dari itu semua, JK menegaskan bahwa tiga indikator itu baru bisa berpengaruh jika pemerintah memiliki kemampuan untuk membangun infrastruktur demi menaikkan industri otomotif.
Sayangnya, kata JK, untuk bisa membangun infrastruktur otomotif diperlukan juga penghasilan pajak yang tak kalah besar.
"Tentu kami berharap industri mobil bergerak agar pajak dalam negeri menjadi lebih tinggi," kata JK.
(gir)