Cari Dana Pembiayaan, Home Credit Kaji Penerbitan Surat Utang

CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2016 15:47 WIB
Manajemen Home Credit mengatakan pendanaan dari modal tidak murah, mengingat pemegang saham menginginkan timbal balik berupa pembagian dividen.
Jaroslav Gaisler, Direktur Utama Home Credit Indonesia saat memaparkan kinerja kuartal pertama 2016, Senin (11/4). (CNN Indonesia/Christine Novita Nababan)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Home Credit Indonesia, perusahaan pembiayaan yang berbasis di Republik Ceko mulai melirik pendanaan melalui Medium Term Notes (MTN). Surat utang jangka menengah tersebut dapat menjadi alternatif sumber pendanaan perseroan yang selama ini banyak mengandalkan dari modal sendiri.

Direktur Utama Home Credit, Jaroslav Gaisler mengatakan bahwa pendanaan dari modal tidak murah. Hal itu mengingat pemegang saham menginginkan timbal balik berupa pembagian dividen.

Namun, persoalannya, sejak tiga tahun beroperasi di Indonesia, Home Credit belum mengembalikan laba lantaran perseroannya masih merugi demi investasi jangka panjang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"MTN ide bagus. Kami akan coba pertimbangkan. Pendanaan dari modal sendiri kan tidak murah, karena pemegang saham tentu mau timbal balik. Alternatif yang sudah kami jalankan saat ini, yaitu bilateral loan. Itu pun kami baru memiliki satu bank mitra," ujarnya, Senin (11/4).

Gaisler berharap, alternatif pendanaan lewat surat utang jangka menengah bisa diterapkan segera. Tentu, pihaknya terlebih dahulu perlu melakukan hitung-hitungan terkait biaya. Pasalnya, biaya tersebut ujung-ujungnya akan mempengaruhi bunga bagi end user. Bunga yang berlaku saat ini sendiri mulai dari nol persen sampai bervariasi bergantung profil risiko nasabah.

Home Credit membutuhkan alternatif sumber dana, mengingat pertumbuhan bisnisnya melesat di Indonesia. Hingga akhir tahun lalu, pembiayaan baru perseroan sekitar Rp530 miliar. Perseroan membidik pertumbuhan 178,8 persen atau mencapai Rp1,5 triliun di sepanjang tahun ini.

Sampai kuartal ketiga tahun ini, perseroan sudah membukukan pembiayaan baru hampir Rp300 miliar atau berlipat-lipat ketimbang periode yang sama tahun lalu, yakni Rp14 miliar. Adapun, jumlah nasabahnya sebanyak 350.000 dengan total titik penjualan sekitar 2.000 poin.

Untuk diketahui, Home Credit merupakan penyedia jasa pembiayaan konsumer, seperti telepon genggam, komputer jinjing dan perabot rumah tangga. Mulai tahun ini, perseroan juga mulai menawarkan pembiayaan multiguna.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER