Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Sinarmas Tbk berencana menambah modal perseroan lewat skema
right issue atau hak memesan efek terlebih dahulu. Aksi korporasi perseroan itu mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Freenyan Liwang, Direktur Utama Bank Sinarmas mengatakan, perseroan akan menawarkan sebanyak 1,1 miliar saham baru. "Dana hasil right issue akan kami pergunakan untuk mencukupi Alokasi Modal Inti untuk ekspansi jaringan kantor," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/4).
Keputusan RUPS, lanjut dia, menyetujui penawaran saham terbatas sebanyak 1,1 miliar saham baru dengan nominal Rp100 per lembar saham, disertai dengan Waran Seri III yang jumlahnya tidak lebih dari 35 persen dari jumlah saham yang ditempatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila dana segar dari right issue melebihi kebutuhan pendanaan Bank Sinarmas, perseroan akan mengalihkan kelebihan dana tersebut untuk modal kerja perseroan, termasuk untuk meningkatkan kegiatan usaha dan daya saing perseroan.
Pada kuartal pertama ini, Bank Sinarmas membukukan pertumbuhan kredit sekitar 8 persen. Pertumbuhan ini tercatat melambat jika dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya.
Frenyan menuturkan perlambatan pertumbuhan kredit Bank Sinarmas karena mengikuti tren perbankan. Menurutnya, tren penyaluran kredit di awal tahun biasanya cenderung lebih lambat dibandingkan kuartal kedua dan kuartal berikutnya.
"Tidak perlu khawatir. Ini kan baru awal tahun, trennya memang seperti itu," katanya.
Bank Sinarmas masuk kelompok bank BUKU 2, di mana dalam aturan BI, modal intinya harus berada di kisaran Rp 1 triliun sampai kurang dari Rp 5 triliun. Bank ini tercatat sudah memiliki lebih dari 368 kantor di 34 provinsi di Indonesia.
(ags/gen)