Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 7,8 Triliun per Agustus

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 16 Sep 2015 18:39 WIB
Proyek pembangunan gedung menyumbang 60 persen dari total nilai perolehan kontrak baru Adhi Karya.
Proyek pembangunan gedung menyumbang 60 persen dari total nilai perolehan kontrak baru Adhi Karya. (REUTERS/Nyimas Laula).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan konstruksi pelat merah, PT Adhi Karya Tbk berhasil mengantongi kontrak baru Rp 7,8 triliun hingga akhir Agustus 2015. Jumlah tersebut naik dari capaian Agustus 2014 senilai Rp 4,5 triliun.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata mengatakan realisasi kontrak baru tersebut mayoritas berasal dari lini bisnis konstruksi sebesar 88 persen, sedangkan sisanya sebesar 12 persen merupakan proyek-proyek dari lini bisnis lainnya.

“Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta dan lainnya sebanyak 43 persen, BUMN tercatat 13 persen, sementara APBN/APBD sebesar 44 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (16/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dilihat dari jenis pekerjaan, proyek pembangunan gedung menyumbang pendapatan sebanyak 60 persen, jalan dan jembatan 28 persen, sedangkan dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 12 persen. Salah satunya adalah proyek pembangunan jembatan Pulau Balang Bentang Panjang (JO) sebesar Rp 393,2 miliar.

“Hingga Agustus 2015, Adhi Karya telah mengikuti tender senilai Rp 35,2 triliun. Selain realisasi perolehan kontrak baru tersebut, terdapat Rp 1,5 triliun yang telah ditetapkan pemenang dan Rp 1,3 triliun merupakan penawar terendah,” jelasnya.

Seperti diketahui, pada 9 September 2015, Adhi Karya ikut andil dalam meresmikan dimulainya proyek percepatan pembangunan light rail transit (LRT) Indonesia. Peresmian itu ditandai dengan acara groundbreaking yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

Untuk menggarap proyek tersebut, perseroan bakal memperoleh suntikan modal dari pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN) dalam skema right issue senilai Rp 1,4 triliun, dan oleh publik senilai Rp 1,35 triliun.

Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan menyatakan pihaknya telah menetapkan harga saham baru untuk rencana right issue perseroan awal Oktober 2015. Namun, hal tersebut masih menunggu keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 22 September 2015.

"Kemarin (15/9), diputuskan harga right issue di level Rp 1.560 per lembar," kata Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan ketika ditemui di Jakarta, Rabu (16/9).

Harga itu, menurutnya telah disetujui oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan akan disampaikan pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER