Sampai 18 April, Investor Asing Kuasai 39% Obligasi Negara

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2016 15:07 WIB
Apabila dibandingkan dengan perolehan per 31 Desember 2015, terjadi kenaikan  sebanyak Rp62,02 triliun sampai dengan Senin (18/4) lalu.
Total kepemilikan obligasi negara oleh investor asing per 18 April 2016 mencapai Rp620,54 triliun atau menguasai 39 persen dari total surat berharga negara yang diperdagangkan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) mencatat total kepemilikan obligasi negara oleh investor asing per 18 April 2016 mencapai Rp620,54 triliun atau menguasai 39 persen dari total surat berharga negara yang diperdagangkan. Angka tersebut meningkat Rp14,46 triliun dari posisi akhir Maret yang sebesar Rp606,08 triliun.

Apabila dibandingkan dengan perolehan per 31 Desember 2015, terjadi kenaikan sebanyak Rp62,02 triliun sampai dengan Senin (18/4) lalu.

Secara keseluruhan, total obligasi negara yang diperdagangkan saat ini mencapai Rp1.592,1 triliun.  Sebanyak 87 persen merupakan surat utang konvensional, dan sisanya 13 persen merupakan surat berharga syariah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Catatan DJPPR itu belum memperhitungkan hasil penerbitan lima seri sukuk negara yang dilangsungkan Selasa (19/4). Pada lelang kemarin itu, total penawaran yang masuk mencapai Rp15,3 triliun, tetapi yang dimenangkan pemerintah sebesar Rp6,18 triliun.

Tukar Surat Utang

Sementara Rabu (20/4) ini, pemerintah telah menawarkan dua seri surat utang negara (SUN) bertenor 15 dan 20 tahun kepada investor pemilik 10 seri obligasi negara yang sudah mendekati jatuh tempo.

Aksi pembelian kembali obligasi dengan cara penukaran (debt switch) dimulai pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB. Adapun varian obligasi baru yang jadi alat tukar adalah FR 0073 dan FR0072, yang masing-masing akan jatuh tempo pada 15 mei 2031 dan 15 Mei 2036. Pemerintah menawarkan kupon sebesar 8,75 persen untuk surat utang seri FR 0073, sedangkan untuk FR0072 dijanjikan kupon 8,25 persen.

Sementara 10 seri obligasi negara yang jadi target pembelian kembali adalah surat utang yang rentang jatuh temponya mulai dari  15 Mei 2016 hingga 15 September 2019.

DJPPR melalui laman resminya menerangkan, volume penawaran minimum dalam lelang ini adalah Rp1 miliar atau 1.000 unit, dengan kelipatan Rp1 miliar atau 1.000 unit.

Proses lelang obligasi negara kali ini melibatkan 19 agen penjual,  yang terdiri atas 15 bank dan empat perusahaan sekuritas. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER