Perusahaan PLTA Megapower Makmur Berencana Melantai di Bursa

CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2016 13:01 WIB
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat menyebut akan bertemu dengan manajemen Megapower untuk membicarakan rencana IPO tersebut.
Proyek yang dikerjakan PT Megapower Makmur. (Dok. megapowermakmur.co.id)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Megapower Makmur berencana melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat menyebut, Megapower merupakan perusahaan ketenagalistrikan yang banyak membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

“Ada satu perusahaan lagi yang tertarik IPO, namanya PT Megapower Makmur. Perusahaan ini bergerak di bidang hydro power. Saya belum tahu detailnya sih berapa nilai aset dan rencana jumlah penawaran saham. Kami akan bertemu lagi Senin (25/4) depan,” ungka Samsul kepada CNNIndonesia.com, Jumat (22/4).

Megapower merupakan anak usaha dari grup bisnis asal Malaysia, Bina Puri Holdings Bhd. Di Indonesia, Bina Puri memiliki pembangkit listrik di delapan daerah dengan total kapasitas mencapai 28 Megawatt.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara seperti dikutip dari The Star, Direktur Bina Puri Matthew Tee mengatakan perusahaan memang berencana untuk melepas sebagian kepemilikan di Megapower pada tahun ini. Namun, hal itu ternyata molor dari target awal perusahaan.

"Kami targetkan untuk mengajukan permohonan pada bulan Februari tahun ini dan untuk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 30 Juni tahun ini," kata Tee, Januari lalu.

Samsul menambahkan, saat ini memang terdapat beberapa perusahaan pembangkit tenaga listrik yang tertarik melantai di bursa saham. Selain itu, lanjutnya, banyak juga perusahaan tambang yang mulai fokus di bisnis pembangkit listrik.

“Sebelumnya kan juga ada PT Bukaka Teknik Utama Tbk, yang juga memiliki bisnis di PLTA,” jelasnya.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan prospek perusahaan pembangkit tenaga listrik pada tahun ini memang sedang positif. Hal itu salah satunya karena pemerintah sedang gencar dengan program penyediaan listrik.

“Kita semua tahu pemerintah memiliki program penyediaan listrik hingga 35 ribu Megawatt. Program tersebut juga memberi peluang bagi Independent Power Producer (IPP) alias perusahaan swasta,” jelasnya.

Ia menambahkan, beberapa perusahaan tambang batubara juga mulai melirik bisnis ini karena adanya program pemerintah tersebut. Hal itu, lanjutnya, membuat bisnis di sektor ini sedang menggeliat.

“Saya kira sektor power plant ini merupakan sunrise industry. Investor biasanya tertarik untuk membeli saham yang bukan sunset industry,” tambahnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER