Kembangkan TI, Radana Finance Rogoh Kocek Rp12 Miliar

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Selasa, 26 Apr 2016 08:40 WIB
Perseroan akan mengembangkan dan menambah jaringan dengan memanfaatkan teknologi, juga melirik bisnis pembiayaan e-commerce.
Ilustrasi Teknologi Internet. (dhester/morgueFile).
Jakarta, CNN Indonesia --
PT Radana Bhaskara Finance Tbk (Radana Finance) sepertinya tidak mau ketinggalan dalam melakukan inovasi layanan berbasis teknologi. Perusahaan yang fokus pada pembiayaan konsumen itu rela merogoh kocek sebesar Rp12 miliar untuk pengembangan teknologi informasi (TI).

Evy Indahwaty, Direktur Utama Radana Finance mengatakan, manajemen akan mengembangkan dan menambah jaringan dengan memanfaatkan teknologi. Di tahun ini, perseroan akan membuka dua cabang besar, serta pembukaan di titik-titik terkecil.


Tidak cuma itu, perseroan juga melirik bisnis pembiayaan e-commerce (digital). "Kami menyiapkan Rp12 miliar untuk pengembangan TI dan akan digunakan untuk maintenance cabang, serta biaya perpanjangan sewa cabang," ujarnya dikutip dari Keterbukaan Informasi, Selasa (26/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berharap, potensi e-commerce akan menambah tebal portofolio bisnis pembiayaan yang dilakukan perseroan. Saat ini, sekitar 30 persen pembiayaan baru (new booking) Radana Finance mengalir ke segmen multiguna, dan sisanya masih didominasi oleh pembiayaan sepeda motor, baik baru maupun bekas.

Adapun, sampai kuartal pertama tahun ini, perseroan membukukan pertumbuhan pembiayaan sebanyak 18,79 persen dari sisi unit. Sementara, dari sisi jumlah yang dibiayai naik 36,32 persen.


Pertumbuhan bisnis ditengah perlambatan ekonomi dan penjualan otomotif yang masih suam-suam kuku ini membuat perseroan menempuh strategi baru. Yakni, melakukan diversifikasi produk pembiayaan dengan meningkatkan pembiayaan multiguna.

"Kami melihat peluang usaha pada segmen pembiayaan multiguna. Kami optimistis, kinerja bisnis tahun ini akan lebih baik dengan target pembiayaan baru tumbuh sebesar 16 persen atau menjadi Rp2,4 triliun," imbuh Evy. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER