Realisasi Program 35 Ribu MW Baru Capai 0,35 Persen

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 27 Apr 2016 08:27 WIB
Menurut PLN, realisasi proyek 35 ribu Megawatt (MW) hingga kuartal I 2016 mencapai 123 MW atau 0,35 persen dari target.
. (ANTARA FOTO/Jojon).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melansir, realisasi proyek 35 ribu Megawatt (MW) hingga kuartal I 2016 mencapai 123 MW. Itu berarti baru sekitar 0,35 persen dari target yang ditetapkan sampai tahun 2019. Angka itu diperoleh dari proyek pembangkit listrik yang sudah memasuki tahap Commisioning Operation Date (COD).

Direktur Utama PLN, Sofyan Basir mengatakan, realisasi itu disumbang oleh rampungnya Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) milik perusahaan yang berlokasi di Gorontalo sebesar 4x25 MW. Sementara itu, sisa 23 MW lainnya disumbang oleh pembangkit listrik yang berlokasi di wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara.


Kendati demikian, Sofyan tak menyebut lebih rinci apakah sisa 23 MW itu merupakan porsi PLN atau dibeli perusahaan melalui skema perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang pembangkit listrik di Gorontalo itu kan proyek lama yang tertinggal. Jadi, memang realisasi yang sebetulnya hanya 123 MW saja," ujar Sofyan ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (25/4).

Ia menjelaskan, lambatnya realisasi proyek itu disebabkan karena jangka waktu konstruksi pembangkit listrik yang memang memakan waktu. Menurut dia, sedikitnya dibutuhkan tiga tahun untuk membangun pembangkit listrik.

"Realisasi memang rendah, tapi kan aneh kenapa yang baru sudah jadi duluan. Kalau pembangkit baru, tidak mungkin sudah langsung jadi," jelasnya.


Kendati demikian, ia berharap proyek ini bisa terealisasi sesuai target mengingat PLN sejauh ini telah melakukan PPA dengan pelaku listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) sebesar 17.837 MW yang terdiri dari 62 proyek. Sementara itu, pembangkit listrik yang tengah memasuki masa konstruksi tercatat memiliki daya 3.862 MW.

"Namun dari pembangkit yang tengah dilakukan konstruksinya, sebagian besar masih pembangkit PLN dengan besaran 3.315 MW, atau 85 persen. Sisanya dibangun swasta," ujarnya.

Sementara itu, legislator yang membawahi bidang energi dan sumber daya alam nampak kurang puas dengan pencapaian ini. Anggota Komisi VII DPR RI fraksi Partai Gerindra, Ramson Siagian menilai, kerja Pemerintah dan PLN lamban dalam menangani megaproyek tersebut.

"Dalam satu tahun saja (realisasi) satu persen saja belum sampai. Ini kan kerja pemerintahan sudah lewat 1,5 tahun. Bagaimana kami tahu potensi negara ini kalau proyek listriknya saja lamban?" jelas Ramson di lokasi yang sama.

Sebagai informasi, sebanyak 30 ribu MW listrik dari proyek 35 ribu MW yang rencananya akan dibangun hingga 2019 disumbang oleh IPP, sedangkan 5.000 MW sisanya berasal dari PLN. Proyek ini diperkirakan menelan dana hingga US$ 72,94 miliar yang akan digunakan untuk membangun 291 pembangkit, 732 set transmisi, 1.375 unit gardu induk. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER