100 Persen Listrik Pulau Sumba Akan Dihasilkan Energi Baru

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Senin, 18 Apr 2016 21:57 WIB
Selain merupakan menyukseskan program Iconic Island, penggunaan pembangkit EBT di Pulau Sumba juga dimaksudkan demi menekan biaya operasional pembangkit.
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) mengklaim telah menghemat sedikitnya Rp10 miliar dari pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Lokomboro berkapasitas 2.700 kilowatt (KW) di Pulau Sumba.

Berangkat dari hal ini, perusahaan setrum pelat merah ini berkomitmen akan terus mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 100 persen di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Penghematan yang dilakukan dengan adanya PLTMH ini cukup besar, untuk tahun 2015 penghematan mencapai Rp10 miliar," ungkap Direktur bisnis Regional Sulawesi dan NTT, Machnizon Masri, Senin (18/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PLTMH Lokomboro merupakan pembangkit listrik berbasis EBT terbesar di Pulau Sumba. Jika melihat kapasitasnya, pembangkit ini mampu menghasilkan daya mencapai 13.706 kWh per hari, atau mencapai 4.934.252 kwh dalam setahun.

Dengan dioperasikannya PLMTH Lokomboro, Machnizon bilang PLN mampu melakukan penghematan BBM diesel (HSD) sebesar 1.356.919 liter pada 2015.

Sedangkan hingga Februari 2016 ini, PLTMH Lokomboro tercatat telah memproduksi 988.293 kWh atau setara pemakaian BBM sebanyak 271.781 liter atau senilai lebih dari Rp2 miliar.

"Mengingat potensi alam di Pulau Sumba ini luar biasa, pengembangan terus kami lakukan, PLTMH Lokomboro ini merupakan salah satu penyokong utama suplai listrik di Sumba," tambah Machnizon.

Seperti diketahui, awalnya PLTMH Lokomboro berdiri sebagai PLTMH excess power milik swasta dengan kapasitas 800 kW atau Lokomboro 1.

Pada 2012, pembangkit ini direnovasi dan diambil alih oleh PLN dengan penambahan unit berkapasitas 2 x 500kW atau Lokomboro 2 dan 3.

Sementara pada 2014, PLTMH Lokomboro mendapatkan tambahan unit dengan kapasitas masing-masing 250 kW (Lokomboro 4 dan 5) dan pada akhir tahun 2014 PLTMH Lokomboro kembali mendapat tambahan unit dengan kapasitas 2 x 200 kW (Lokomboro 6 dan 7).

Selain Lokomboro, saat ini juga sudah dikembangkan potensi mikro hidro lain yang tersebar di Sumba.

Diantaranya meliputi: PLTMH Umbu Wango kapasitas 200 kW yang sudah beroperasi sejak 2014, PLTMH Laiputi berkapasitas 2x32kW dan Mbaku hau dengan kapasitas terpasang mencapai 32 kW yang merupakan hasil kerja sama operasi antara PLN Area Sumba dengan koperasi setempat.

Di mana pemanfaatan EBT mikro hidro ini adalah salah satu upaya untuk menjadikan Pulau Sumba sebagai Iconic Island.

"Kedepannya kami sangat optimis untuk menjadikan Pulau Sumba sebagai ikon untuk pemanfaatan energi baru terbarukan" tandas Machnizon.

Saat ini di Pulau Sumba juga tengah beroperasi Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bile Cenge yang merupakan hasil kerjasama PLN dengan pemerintah daerah setempat dengan kapasitas daya terpasang 500 kW dan PLTS Salura dengan kapasitas 150 kW.

Ke depannya di Sumba juga akan dibangun pembangkit listrik tenaga angin dan biomass. (dim/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER