Kontribusi BPD Terhadap Ekonomi Rendah, OJK 'Sentil' Asbanda

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 23 Mei 2016 12:02 WIB
Laba BPD secara nasional tumbuh hampir 8 persen pada kuartal I 2016, berbanding terbalik terhadap perannya dalam mendukung perekonomian daerah yang masih rendah
Petugas melayani pengaduan dari masyarakat melalui telepon di Call Center Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Rabu (4/11). OJK menilai kontribusi Bank Pembangunan Daerah (BPD) terhadap perekonomian lokal masih sangat rendah. (Antara Foto/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kontribusi Bank Pembangunan Daerah (BPD) terhadap perekonomian lokal masih sangat rendah. Karenanya, OJK mempertanyakan peran Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dalam membuat program kerja nyata BPD.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengatakan pertumbuhan BPD selama kuartal I 2016 cukup diapresiasi. Namun jika dirinci, kontribusi BPD terhadap perekonomian daerah masih sangat kecil.

"Asbanda harus lebih kongkrit perannya dalam mendorong pertumbuhan BPD. Asbanda harus mampu mengukur indeks transformasi BPD yaitu BPD harus mampu meningkatkan penyaluran kredit untuk sektor produktif. " ujar Nelson di Jakarta, Senin (23/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OJK mencatat, akumulasi laba yang dihimpun BPD mencapai Rp3,44 triliun pada kuartal I 2016, tumbuh 7,91 persen dibandingkan perolehan laba kuratal yang sama tahun lalu Rp3,19 triliun.  Sementara laba perbankan secara umum tercatat turun 2,29 persen menjadi hanya Rp28,95 triliun.

Namun dari sisi kinerja kredit, pangsa kredit produktif baru BPD rata-rata sekitar 30 persen dari total kredit yang disalurkan. OJK juga menyoroti tingginya rasio kredit bermasalah (NPL) BPD kuartal I 2016 yang mencapai 3,89 persen, naik dari periode yang sama tahun lalu 3,83 persen.

"Kalau saya melihat data itu  (kredit) belum bergerak. Tapi kita juga harus jaga agar risiko kredit tidak terlalu tinggi. Kalau saya bisa saran jangan hanya membentuk forum-forum pertemuan saja, tapi juga harus bisa membentuk program kerja," katanya.

Menurut Nelson, Asbanda harus mampu mendukung implementasi Program Transformasi BPD yang telah diluncurkan  oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada tahun lalu. Dalam program tersebut isu permodalan bank daerah menjadi hal yang tengah menjadi fokus regulator dalam merumuskan kebijakan. Terkait itu, lanjutnya, OJK akan mengarahkan bank-bank BUMN untuk menjadi mitra strategis BPD dalam memperkuat permodalan.

"OJK sudah ketemu dengan pimpinan bank-bank BUMN, mereka sangat senang kalau bisa jadi strategic partner BPD ke depannya," katanya. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER