Pertamina Bina Medika Bakal Buka Rumah Sakit di Arab Saudi

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 23 Mei 2016 18:18 WIB
Rumah sakit tersebut nantinya akan fokus melayani para jemaah haji dan umroh, serta tenaga kerja asal Indonesia yang terus meningkat tiap tahun.
Rumah sakit Pertamina di Arab Saudi nantinya akan fokus melayani para jemaah haji dan umroh, serta tenaga kerja asal Indonesia yang terus meningkat tiap tahun. (REUTERS/Ahmad Masood).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) berencana melebarkan sayap bisnis rumah sakit di bawah kelolaan PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) hingga ke Arab Saudi. Rumah sakit di negara tersebut nantinya akan fokus melayani para jemaah haji dan umroh asal Indonesia yang terus meningkat tiap tahun.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan peluang bisnis rumah sakit di Arab Saudi sangat prospektif, mengingat banyak sekali penduduk Indonesia yang melakukan dua kegiatan keagaaman tersebut.

Menurut data Kementerian Agama, jumlah jemaah haji asal Indonesia pada 2015 sebesar 155.200 orang. Angka itu terus bertambah dibanding tahun sebelumnya sebesar 154.467 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mau mencari pasar karena banyak penduduk Indonesia ke sana setiap tahunnya. Kami mau cari peluang, kalau misalkan jasa rumah sakit di sana kurang bisa menangani pasien asal Indonesia kami bersedia mau masuk. Bagi kami yang penting adalah market-nya," jelas Dwi di Jakarta, Senin (23/5).

Selain diperuntukkan bagi jemaah haji dan umrah asal Indonesia, rumah sakit ini juga dibuka untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mencari nafkah di sana. Menurut data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), jumlah TKI di Arab Saudi mencapai 23 ribu orang atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 44.325 orang.

Kendati sudah merencanakan aksi korporasi itu, namun Dwi belum tahu berapa angka investasi yang dibutuhkan.

"Saat ini investasinya tengah dihitung," jelasnya.

Menyambung pernyataan Dwi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan ekspansi ini merupakan hasil pembicaraan intensif kedua negara sejak September 2015. Sebagai menteri yang ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menangani investasi dari dan menuju Timur Tengah, ia mengatakan akan terus mengawal investasi ini agar cepat teralisasi.

"Bahkan rencananya Menteri Kesehatan Indonesia akan signing nota kesepahaman dengan Menteri Kesehatan di sana. Karena selain rumah sakit, ternyata kami juga diberi kesempatan untuk masuk ke bisnis farmasi juga," jelasnya di lokasi yang sama.

Melihat laporan keuangan Pertamina pada 2014, jasa kesehatan dan rumah sakit menyumbang pendapatan sebesar US$71,82 juta atau menurun 14,04 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$83,56 juta. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER