Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Mei 2016 ada di level 0,1 persen. Angka survei minggu ketiga itu meningkat dibandingkan bulan lalu yang tercatat deflasi 0,45 persen.
“Kemarin (April) kan habis deflasi. Inflasi 0,1 persen kan kecil masih di bawah target 4 persen
year-on-year," tutur Juda Agung, Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI di Jakarta, Selasa (24/5).
Menurut Juda, inflasi musiman tersebut dipicu oleh harga bahan pangan (
volatile food) yang biasa naik menjelang ramadan dan perayaan lebaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inflasi ini harus dikendalikan. Tahun lalu, inflasinya bagus, kami bisa mengendalikan inflasi
volatile food jelang lebaran," ujarnya.
Jelang ramadan tahun lalu, BI mencatat terjadinya inflasi 0,5 persen. Sementara, inflasi Juni 2015 ada di level 0,54 persen.
Lebih lanjut, Juda mengungkapkan bank sentral akan terus berkoordinasi dengan pemerintah baik di tingkat pusat melalui Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) maupun daerah melalui Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna mengendalikan harga jelang lebaran.
"Mulai tahun ini, dengan upaya baik di pusat maupun di daerah, TPI, TPID, semua dikerahkan untuk mengendalikan agar harga-harga tidak naik menjelang lebaran," ujarnya.
Sebagai informasi, tahun ini, BI menargetkan inflasi ada di level 4 plus minus 1 persen. Sementara, pemerintah mengasumsikan inflasi sepanjang 2016 ada di level 4,7 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Tahun lalu, inflasi nasional tercatat 3,35 persen.
(gen)