JK Sebut Potensi Impor Daging Jelang Lebaran

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mei 2016 05:42 WIB
Jusuf Kalla menjelaskan dalam hari-hari mendekati Idul Fitri akan banyak bahan pokok yang kemungkinan menyerap persediaan lebih banyak dari perkiraan.
Jusuf Kalla menjelaskan dalam hari-hari mendekati Idul Fitri akan banyak bahan pokok yang kemungkinan menyerap persediaan lebih banyak dari perkiraan. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masyakarat Indonesia akan segera melaksanakan ibadah puasa yang dimulai dua pekan lagi, dan itu artinya Pemerintah harus mempersiapkan persediaan pangan selama satu bulan ke depan.

Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla mengungkapkan pemerintah tak menutup kemungkinan untuk melakukan impor bahan pokok demi memenuhi persediaan bahan pokok tersebut.

Satu bahan pokok yang menurut Jusuf Kalla paling berpotensi untuk dilakukan impor adalah daging karena konsumsi daging terutama jelang perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah akan meningkat dibanding hari-hari sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada banyak, daging menjadi yang paling mungkin (impor)," kata Jusuf Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden Indonesia, Selasa (24/5).

Jusuf Kalla menjelaskan dalam hari-hari mendekati Idul Fitri akan banyak bahan pokok yang digunakan secara bersamaan dan kemungkinan menyerap persediaan lebih banyak dari perkiraan. Selain daging, bahan makanan seperti telur dan daging ayam pasti akan mengalami penurunan persediaan.

Hanya saja, meski sudah membuka peluang untuk melakukan impor bahan pokok, Jusuf Kalla mengatakan pemerintah masih berharap pada produksi di dalam negeri. Seandainya produksi dalam negeri tak mencukupi maka opsi impor akan digunakan.

"Jadi menambah pasokan dari dalam negeri atau jika memang dibutuhkan ya dari luar," katanya.

Sebelumnya pria yang akrab disapa JK tersebut mengungkapkan persediaan beras pemerintah jelang perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah masih aman. Menurut dia, saat ini Indonesia belum perlu melakukan impor beras.

"Tidak perlu (impor) karena kalau pangan, maksudnya beras, tak ada masalah," ujar JK di Perum Bulog, Selasa (10/5).

JK menuturkan, persediaan beras menjelang lebaran di Indonesia justru melimpah, karena konsumsi beras di bulan puasa cenderung menurun. Lagipula, dalam sejarahnya, Indonesia tidak pernah kesulitan beras saat mendekati lebaran.

"Sebelumnya kan puasa satu bulan dan makan beras lebih sedikit kan. Jadi, tidak ada kejadian kesulitan beras di Lebaran," terang dia.

Sebelumnya Bulog mengklaim siap menghadapi bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri tahun 2016 dengan persediaan sembilan bahan pokok (sembako). Kesiapan ini terlihat dari kecukupan suplai beras dan persiapan menghadapi permasalahan distribusi pengiriman bahan sembako.

Saat ini, suplai beras mencapai 1,9 juta ton. Padahal, kebutuhan konsumsi beras rata-rata 300ribu ton dalam satu bulan. Itu berarti, kebutuhan stok beras sampai hari raya Idul Fitri masih terpenuhi. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER