JK Minta Masyarakat Tak Alergi dengan Sensus Ekonomi BPS

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mei 2016 16:46 WIB
Kepala BPS Suryamin mengaku masih banyak warga yang tidak bersedia menjadi responden sensus yang digelar badan yang dipimpinnya.
Wapres Jusuf Kalla menyebut masyarakat masih enggan mendaftarkan usahanya lantaran takut pajaknya akan dinaikkan. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin).
Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah Dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) disambangi Badan Pusat Statistik yang ingin melakukan sensus ekonomi terhadap orang Nomor 2 di Indonesia tersebut. Dalam sensus yang berjalan singkat, JK mengatakan agar masyarakat tak perlu takut untuk disensus oleh petugas BPS.

Ia menjelaskan dalam proses sensus tersebut pertanyaan yang diajukan oleh petugas hanya bersifat fisik dan tak satupun membahas pajak. Oleh sebab itu JK menilai tak ada alasan bagi masyarakat untuk takut.

"Tadi itu tak ada pertanyaan yang menjurus pada urusan pajak, semua hanya soal fisik," ujar JK saat ditemui di rumah dinasnya, Jumat (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan selama ini masyarakat enggan mendaftarkan usahanya lantaran takut pajaknya akan dinaikkan. Namun sebenarnya dengan mendaftarkan usaha ke BPS akan membuat mereka terjamin secara hukum.

"Jadi masyarakat tak perlu takut, kalau memang tak mendaftar nanti didaftar saja agar usaha itu lebih terjamin secara hukum," ujarnya.

Sementara itu Kepala BPS Suryamin menjelaskan program Sensus Ekonomi tahun ini dilaksanakan mulai 1 Mei dan berakhir pada 31 Mei 2016. Tujuan dari sensus yang diadakan 10 tahun sekali tersebut adalah untuk mendata seluruh usaha yang dilakukan di tempat tetap maupun di tempat tidak tetap.

Selain itu, usaha yang dilakukan di rumah tangga, di kaki lima, pedagang keliling, hingga usaha di media dalam jaringan pun akan didata. "Semua kami sisir untuk mendapat potret jumlah usaha ekonomi di luar pertanian," kata Suryamin.

Sayangnya, Suryamin mengakui masih banyak kendala yang mereka hadapi selama melakukan sensus kali ini, salah satunya adalah karena masih banyak warga yang tertutup saat mau disensus.

Namun begitu, menurut Suryamin, hal tersebut tak menyurutkan semangat dirinya beserta anak buahnya untuk mengumpulkan data tersebut. Apalagi, waktu yang dimiliki mereka hanya tinggal lima hari lagi.

Oleh sebab itu, dengan melihat kesediaan Presiden Joko Widodo dan JK untuk disensus ekonomi, Suryamin berharap masyarakat lain mengikutinya dan membantu kerja dari BPS.

"Jadi kami imbau pada mereka yang belum didata agar menunggu petugas BPS dan kami mohon agar bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan," ujarnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER