Jakarta, CNN Indonesia -- Dua bank pelat merah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengaku, telah menjalankan kewajibannya melaporkan data dan informasi transaksi kartu kredit nasabah mereka kepada Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) sesuai ketentuan yang berlaku.
Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, perusahaan telah melaporkan data tersebut sebelum batas pelaporan berakhir hari ini, Selasa (31/5).
"Kami selalu comply (patuh) terhadap peraturan pemerintah, termasuk pelaporan itu (terkait data dan infromasi transaksi kartu kredit)," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga April 2016, jumlah kartu kredit Bank Mandiri tercatat sebanyak 4,06 juta. Capaian ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan April tahun lalu yang tercatat 3,76 juta kartu.
Adapun, jumlah transaksinya mencapai 9,688 juta transaksi atau lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Hal ini dikarenakan pelemahan daya beli masyarakat, seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Hal serupa juga dialami BNI. Achmad Baiquni, Direktur Utama BNI mengatakan, manajemen telah melaporkan data yang diminta. Setidaknya, 13 data dari setiap pemegang kartu kredit telah dilaporkan.
Antara lain, nomor rekening kartu kredit, nomor pokok wajib pajak (NPWP), nama pemilik kartu, alamat pemilik kartu, rincian transaksi, sisa pagu kredit termasuk pagu kredit yang diberikan.
"Kami pasti menuruti peraturan tersebut apapun bentuknya," tegas Baiquni.
Kendati mengklaim mendukung, Baiquni menunjuk, penurunan transaksi karena kekhawatiran nasabah datanya diintip oleh Ditjen Pajak. Di samping alasan lain, yakni nasabah mulai beralih menggunakan kartu debit.
Pun demikian, diharapkan, sejumlah momentum, seperti Ramadan, perayaan Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru nantinya akan memulihkan selera nasabah menggesek kartu plastik.
Saat ini, BNI tercatat telah mengedarkan 1,68 juta keping kartu kredit. Pada kuartal I 2016, nilai transaksi kartu kredit BNI mencapai Rp8,06 triliun atau tumbuh tipis 3,38 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.