Upaya Lobi Jokowi Gagal Naikkan Rating Kredit S & P

CNN Indonesia
Rabu, 01 Jun 2016 20:50 WIB
Tahun ini, S&P masih menyematkan rating BB+ untuk utang jangka panjang Indonesia dan B untuk utang jangka pendek.
Tahun ini, S&P masih menyematkan rating BB+ untuk utang jangka panjang Indonesia dan B untuk utang jangka pendek. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma).
Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) meyakinkan lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) untuk menaikkan peringkat kredit Indonesia menjadi layak investasi berujung kecewa. Tahun ini, S&P masih menyematkan rating BB+ untuk Indonesia.

Dalam rilis resminya, S&P mengapresiasi perbaikan kerangka fiskal yang dilakukan pemerintah. Langkah itu menurut S&P seharusnya bisa meningkatkan belanja sekaligus menggenjot penerimaan negara secara lebih terukur.

“Sayangnya, kinerja fiskal Indonesia tidak bisa membaik karena alasan struktural. Karena itu kami masih memberikan rating BB+ untuk peringkat utang negara jangka panjang dan B yang berjangka pendek,” bunyi keterangan resmi S&P, dikutip Rabu (1/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Outlook positif yang diberikan, membuka kemungkinan bahwa lembaga yang bermarkas di Amerika Serikat itu akan meningkatkan peringkat utang Indonesia di masa mendatang.

“Dengan catatan kinerja fiskal Indonesia membaik, seperti defisit anggaran yang berkurang dengan utang negara yang rendah,” kata rilis tersebut.

Ketika menyambangi Indonesia pertengahan bulan lalu, Director Sovereign and International Public Finance Rating S&P Kyran Curry telah membeli sinyal lembaga tempatnya bekerja belum akan menaikkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi.

“Saat ini, (rating Indonesia) positif outlook sangat netral. Ada kesempatan untuk menaikkan sepertiga rating lebih tinggi tahun depan," tutur Curry di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (11/5) lalu.

Untuk masuk dalam kategori layak investasi, peringkat Indonesia paling tidak harus BBB-.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan Presiden Jokowi telah menyampaikan berbagai perbaikan yang dilakukan pemerintah kepada S&P. Salah satu perbaikannya adalah dengan percepatan pembangunan infrastruktur serta melanjutkan ekskusi proyek-proyek yang lama mangkrak.

Oleh karenya, Bambang optimistis S&P bakal menaikkan peringkat Indonesia menyamai dua lembaga pemeringkat internasional lain, Fitch dan Moody’s, yang telah lebih dulu memberikan peringkat layak investasi.

“Kalau misalkan kita mendapatkan peningkatan menjadi investment grade BBB-, maka otomatis akan lebih banyak investor yang akan masuk ke Indonesia, dan masuk ke instrumen keuangan yang ditawarkan Indonesia. Apakah itu di government bond, ‎apakah di saham. Karena mereka melihat Indonesia sudah naik level,” ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER