Pemerintah: Ekonomi 2019 Tumbuh 7% dan Tax Ratio Tembus 14%

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jun 2016 15:00 WIB
Pemerintah optimistis ekonomi nasional akan tumbuh di kisaran 6,1-7,4 persen pada periode 2017-2019, dan tax ratio naik menjadi 13,8-14,8 persen PDB.
Pemerintah Presiden Joko Widodo mengajukan RAPBNP 2016 dengan target pertumbuhan ekonomi 7%. (Antara Foto/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah optimistis ekonomi nasional akan tumbuh di kisaran 6,1-7,4 persen dalam jangka menengah. Sejalan dengan itu, pendapatan negara diyakini tumbuh rata-rata sebesar 12,3-14,3 persen sepanjang 2017-2019.

Optimisme pemerintah itu tertuang dalam Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2016, yang belum lama ini disampaikan ke DPR.

Secara umum, penerimaan perpajakan masih akan menjadi penyumbang terbesar pendapatan negara dalam tiga tahun ke depan, yakni sekitar 89,1 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan mempertimbangkan proyeksi asumsi dasar ekonomi makro dalam jangka menengah dan kebijakan penerimaan perpajakan yang akan ditempuh, diharapkan penerimaan perpajakan dalam jangka menengah akan tumbuh rata-rata sebesar 10,9 persen per tahun," tulis pemerintah dalam dokumen tersebut.

Menurut pemerintah, sumber utama penerimaan perpajakan masih akan didorong oleh pertumbuhan pajak penghasilan (PPh) rata-rata 12,3 persen per tahun, serta PPN dan PPnBM dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 13,3 persen per tahun.

Tax Ratio Naik

Sejalan dengan pertumbuhan penerimaan, pemerintah menjanjikan kenaikkan rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB (tax ratio) dalam tiga tahun ke depan. Untuk tahun ini pemerintah memasang target tax ratio sebesar 13,11 persen di APBN 2016. Namun untuk periode 2017-2019 diharapkan naik menjadi sekitar 13,8-14,8 persen terhadap PDB.

"Upaya untuk meningkatkan tax ratio ditempuh dengan intensifikasi, ekstensifikasi, dan penegakan hukum antara lain melalui penagihan aktif, pemeriksaan, dan penyidikan serta melakukan terobosan kebijakan," jelas pemerintah. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER