Jakarta, CNN Indonesia -- Dua perusahaan pembiayaan pelat merah, PT Pegadaian (Persero) dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), mengklaim siap melunasi surat utang jatuh tempo. Surat utang berbentuk obligasi milik Pegadaian jatuh tempo pada 9 Juli 2016. Sementara, tenggat waktu obligasi milik SMF jatuh pada 17 Juli 2016.
Dwi Agus Pramudya, Direktur Pegadaian, seperti dikutip Keterbukaan Informasi mengatakan, sumber dana untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap I Tahun 2013 Seri B sebesar Rp17 miliar berasal dari pinjaman bank.
"Pegadaian telah menyediakan dana untuk pembayaran obligasi melalui pinjaman bank," ujarnya belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, sisa plafon perbankan sampai 30 Juni 2016 diproyeksikan sebesar Rp5,435 triliun, terdiri dari Rp1,92 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Rp3,13 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Rp370,98 miliar dari PT Bank Negara Indonesia Tbk.
Tak ketinggalan, SMF juga sudah menyiapkan dana untuk melunasi pokok sebesar Rp415 miliar dan bunga Rp9,9 miliar untuk Obligasi Berkelanjutan III Sarana Multigriya Finansial Tahap I Seri A Tahun 2015.
"Dana tersebut saat ini ditempatkan dalam bentuk deposito," terang Sutomo, Direktur SMF.
Selain dua perusahaan pembiayaan di atas, industri keuangan non bank yang memiliki obligasi jatuh tempo, di antaranya PT Astra Sedaya Finance dan PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Obligasi jatuh tempo keduanya bernilai masing-masing Rp1,82 triliun dan Rp3,5 triliun.
Sementara, Berdasarkan data Pefindo, obligasi milik ASF akan jatuh tempo pada 27 Juni 2016 dan 26 November 2016. Nilai masing-masing obligasi ini sebesar Rp950 miliar dan Rp870 miliar.
(bir/gen)